Page 15 - Buku Ajar Perpajakan ( PPh Pasal 21 )_Neat
P. 15

pemberitahuan hasil pemeriksaan atau keputusan lain yang menjadi dasar keberatan. Jika

                      keberatan  tersebut  tidak  dapat  diselesaikan  secara  musyawarah,  maka  Pemotong  Pajak
                      dapat mengajukan permohonan banding ke Badan Peradilan Pajak dalam jangka waktu 3

                      bulan sejak diterimanya surat keputusan terakhir dari Direktorat Jenderal Pajak. Dalam
                      proses ini, Pemotong Pajak harus memenuhi persyaratan  dan tata cara yang ditetapkan

                      dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.


                  Kewajiban Pemotong Pajak

                  Berikut ini kewajiban pemotong pajak menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang
                  Pajak Penghasilan.

                   a.  Setiap  Pemotong  pajak  wajib  mendaftarkan  diri  ke  KPP  (Kantor  Pelayanan  Pajak  atau
                      Kantor Penyuluhan Pajak) setempat.

                   b.  Menerbitkan Surat Pemberitahuan (SPT) PPh Pasal 21. Pemotong pajak wajib menerbitkan
                      SPT  PPh  Pasal  21  yang  berisi  informasi  mengenai  pajak  yang  dipotong,  baik  atas

                      penghasilan pegawai tetap maupun tidak tetap. SPT ini harus disampaikan ke kantor pajak

                      paling lambat pada tanggal 20 bulan berikutnya setelah masa pemotongan.
                   c.  Menyampaikan Laporan Pemotongan Pajak (LPP) Selain SPT PPh Pasal 21 dalam bentuk

                      format elektronik. LPP ini berisi informasi tentang nama dan NPWP penerima penghasilan,

                      besaran penghasilan bruto, besaran pajak yang dipotong, dan lain sebagainya. LPP harus
                      disampaikan setiap bulan, paling lambat pada tanggal 20 bulan berikutnya setelah masa

                      pemotongan.
                   d.  Menyimpan Bukti Potong Pajak Pemotong pajak wajib menyimpan bukti potong  pajak

                      selama 5 tahun sejak tanggal SPT PPh Pasal 21 disampaikan. Bukti potong pajak meliputi
                      Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan Pasal 21 yang telah ditandatangani oleh penerima

                      penghasilan,  atau  surat  pernyataan  penerima  penghasilan  yang  menyatakan  bahwa

                      penghasilannya tidak termasuk dalam penghasilan yang dikenai pajak.
                   e.  Melakukan Pelaporan SPT Tahunan Selain SPT PPh Pasal 21 dan LPP, pemotong pajak

                      juga  wajib  menyampaikan  SPT  Tahunan  PPh  orang  pribadi  (SPT  1770)  yang  berisi
                      informasi tentang penghasilan yang diterima oleh pegawai selama satu tahun pajak. SPT

                      Tahunan harus disampaikan paling lambat pada tanggal 31 Maret setiap tahun.








                                                                                                           11
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20