Page 20 - Buku Ajar Perpajakan ( PPh Pasal 21 )_Neat
P. 20
BAB Objek PPh Pasal 21
5
Secara garis besar penghasilan yang terkait dengan Pasal 21 UU PPh terlihat pada gambar di
atas. Penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 adalah:
1. Penghasilan yang diperoleh Wajib Pajak (WP) secara teratur atau tidak teratur dari gaji,
uang pensiun bulanan, upah, tantiem, gratifikasi, tunjangan-tunjangan, bonus, premi
tahunan, atau penghasilan serupa lainnya yang tidak tetap;
2. Penghasilan yang termasuk dalam kategori tidak tetap atau tidak beraturan bagi pegawai
tidak tetap atau tenaga lepas:
a. Upah harian, mingguan, satuan, dan borongan yang diterima;
b. Uang saku harian atau mingguan yang diterima oleh peserta pendidikan, pelatihan, atau
pemagangan yang bukan merupakan pegawai tetap, melainkan merupakan calon
pegawai.
3. Penghasilan yang diterima sebagai uang tebusan pensiun, uang Tabungan Hari Tua atau
Jaminan Hari Tua, uang pesangon, dan pembayaran lain sejenis yang diterima sehubungan
dengan pemutusan hubungan kerja;
4. Imbalan kepada bukan pegawai, honorarium, uang saku, hadiah, komisi, beasiswa, dan
pembayaran lain sehubungan pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan Wajib Pajak
dalam negeri, terdiri atas:
a. Tenaga ahli (Pengacara, Akuntan, Arsitek, Dokter, Konsultan, Notaris, Penilai, dan
Aktuaris);
b. Pemain musik, pembawa acara, penyanyi, pelawak, bintang film, bintang sinetron,
bintang iklan, sutradara, crew film, foto model, peragawan/peragawati, pemain drama,
penari, pemahat, pelukis, dan seniman lainnya;
16