Page 13 - Indeks Beranotasi Karya Ki Hadjar Dewantara (2017)
P. 13
INDEKS BERANOTASI KARYA KI HADJAR DEWANTARA
Raden Mas Soewardi Soeryaningrat berasal dari lingkungan
Keraton Paku Alam, lahir pada 2 Mei 1889. Pernah mengikuti
program sekolah dokter (Stovia) dan aktif sebagai jurnalis. Soewardi
Soeryaningrat, dr. Tjipto Mangunkusumo dan E.F.E. Douwes Dekker,
mendirikan Indische Partij pada tahun 1912. Tersebab oleh sifat
radikal gerakan ini, maka pada bulan Maret 1913 Indische Partij
dibekukan oleh pemerintah kolonial. Ketiga tokoh pendirinya lalu
diasingkan ke negeri Belanda. Jika Soeryaningrat karena pamflet
politiknya, seperti yang disebutkan di atas, dr. Tjipto karena
pembelaannya terhadap Soeryaningrat dalam tulisan ‘Kracht of
Vrees”, dan Douwes Dekker, karena paham nasionalisme yang
didasari atas hak bagi semua orang, sebagaimana yangmendasari
pembentukan Indische Partij. Di pengasingan ketiga orang tersebut
menerbitkan buku “Onze Verbanning” (Schiedam: 1913).
Tjipto lalu mendirikan mingguan De Indiёr pada Mei 1914,
yang menyebarkan pengetahuan tentang kehidupan di Hindia-
Belanda, Douwes Dekker pindah ke Swiss lalu menetap di Jerman.
Sementara itu Soeryaningrat mengikuti pendidikan guru, dan Tjipto
melanjutkan sekolah dokter, tetapi tidak lama, karena keadaan
kesehatannya, maka pada tanggal 22 Agustus 1914 dr. Tjipto kembali
ke tanah air. Douwes Dekker kembali ke tanah air pada tahun 1918,
lalu mendirikan Insulinde setahun kemudian. Insulinde berganti nama
menjadi Nationale Indische Partij, tetapi tidak berusia lama karena
pada tahun 1923 dibekukan oleh pemerintah Hindia-Belanda. Dari
Tiga Serangkai itu hanya Soewardi Soeryaningrat yang tetap berada
di negeri Belanda sampai tahun 1919.
Selama di negeri Belanda, Soewardi juga tetap aktif dalam
kegiatan pergerakan untuk memajukan tanah air, menjadi anggota
redaksi majalah Hindia Poetera, aktif dalam kegiatan pengumpulan
dana guna membantu pergerakan mahasiwa Indonesia dengan
mengadakan “de Indische Avonden”, menjadi pemain gamelan dan
penari dalam acara yang sering diadakan itu. Pada penutupan
Kongres Pendidikan Kolonial yang pertama (het Eerste Kolonial
Onderwjs Congres) di Den Haag pada 30Agustus 1916 Soeryaningrat
2