Page 146 - Indeks Beranotasi Karya Ki Hadjar Dewantara (2017)
P. 146

INDEKS BERANOTASI KARYA KI HADJAR DEWANTARA




               349    Ki Hadjar Dewantara
                      “Bahasa Belanda”
                      Nasional,Tahun III, No. 2, 12 Januari 1952, hlm. 18. Jakarta:
                      BP Nasional.
                      Studio Sejarah.

                      Demi  menguatkan  kebudayaan  nasional,  dalam  hal  ini
                      mengenai  persoalan  bahasa,  maka  dianjurkan  agar
                      pemerintah  memajukan  Bahasa  Indonesia.  Bahasa  Belanda
                      yang masih umum tersebar di dalam kebudayaan kita mesti
                      ditekan  perkembangannya.  Salah  satu  caranya  adalah
                      pemerintah diharapkan melakukan penerjemahan buku-buku
                      berbahasa  Belanda  ke  dalam  Bahasa  Indonesia.  Tidak
                      diajarkannya atau digunakannya lagi Bahasa Belanda sebagai
                      bahasa pengantar.

               350    Ki Hadjar Dewantara
                      “Pemuda Peladjar”
                      Nasional  Tahun III, No. 3, 19 Januari 1952, hlm. 18. Jakarta:
                      BP Nasional.
                      Studio Sejarah

                      Tugas pemuda selain sebagai pelajar juga diharapkan dapat
                      turut dalam gerak kehidupan di dalam masyarakat. Namun,
                      disarankan  para  pemuda  pelajar  mesti  tetap  mendapatkan
                      pendampingan.  Sebab  banyak  pengaruh  sosial  yang  buruk
                      dapat mengguncangkan jiwa pemuda yang masih labil. Maka
                      penerapan model pendidikan Tut Wuri Handayani (pemimpin
                      berdiri di belakang) cukup tepat diterapkan kepada pemuda.

               351    Ki Hadjar Dewantara
                      “Djiwa Pemuda”
                      Nasional, Tahun III, No. 4, 26 Januari 1952, hlm. 18. Jakarta:
                      BP Nasional.
                      Studio Sejarah




                                             135
   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151