Page 145 - The Survifers - XII IPS 2 - Paperslab
P. 145

berikutnya juga abis istirahat masuk" tolakku
                 "Yaudah kalo gitu aku anterin  kamu sampai depan  ya,minimal sampe
           kamu dapet  ojek lah" ucap  indri lagi,sehabis  itu aku  dan indri  langsung  saja
           berjalan  ke  arah  gerbang  sekolah,aku  langsung  menyari  ojek  dan
           pulang.setelah  mengahabiskan  beberapa  menit  di  perjalanan  pulang,akhirnya
           aku sampai di rumahku.
                 "Assalamualaikum"   ucapku    dan    masuk     ke    rumah
           "Waalaikumsalam,kamu langsung ganti baju ya cepat" ucap mamaku
                 "Ada apa sih mah?  Papa mana?  Papa tadi nyuruh aku pulang kenapa
           ma?"tanyaku
                 "Papa lagi siap-siap,kamu ke kamar ganti baju cepat ya,kami berangkat
           secepatnya, makannya nanti di mobil mama udah isikan bekal makanan untuk
           kamu di perjalanan nanti" ucap mamaku
                 Aku pun semakin dibuat kebingungan sebenarnya mau kemana dan ada
           hal apa? Tetapi aku langsung ke kamar menuruti ucapan mamaku,aku bersiap-
           siap dan langsung kembali lagi bersama mama dan papaku. saat aku mama dan
           papaku sudah terkumpul kami langsung berangkat,ntah kemana perjalanan ini.
           Daripada aku bertanya-tanya sendiri aku langsung saja bertanya ke papaku.
                 "Pah  kemana  sih  ini?kok  aku  disuruh  pulang  sih,emangnya  mau
           kemana"
                 "Sudah kamu ikut aja ya,nanti kamu pasti tahu kok" ucap papaku dan
           aku  belum  bisa  mendapatkan  jawaban  yang  tepat  "ada  apa  sih,mau  kemana
           coba". Tetapi aku hanya diam saja dan tak membantah lagi. Akhirnya setelah
           menempuh  perjalanan  yang  cukup  lama  kami  pun  sampai  di  depan  tempat
           yang  di  atasnya  bertuliskan  "KANTOR  NOTARIS/PPAT"  aku  yang
           melihatnya pun semakin bertanya-tanya lagi "ada apa ya kesini" gumamku dan
           aku langsung saja masuk mengikuti langkah mama dan papaku,saat itu kami
           sudah  duduk  di  ruang  tunggu  dan  terdapat  beberapa  orang  lainnya  di  sana.
           papaku pun membuka suaranya.
                 "Ditaa, maafkan  papa  ya.  papa harus  jual ini. rumah  yang  papa  bikin
           untuk kamu suatu hari nanati kalo papa udah enggak ada,terpaksa harus papa
           jual" ucap papaku seraya memegang tangan ku

                 "Pahh,papa apansih papa ngomong apa" ucapku masih kurang mengerti
           dengan perkataannya

                 "Papa terpaksa harus jual rumah kami nak,tt-tapi kamu tenang aja. papa
           sudah membeli rumah di tempat lain,lebih tepatnya di kota lain" ucap papaku


                                                                       135
   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150