Page 147 - The Survifers - XII IPS 2 - Paperslab
P. 147

mereka kan?
                 Setelah  kejadian  tadi  benar-benar  membuat  aku  kepikiran  setengah
           mati,rasanya masih sulit untuk diterima tapi sudah tidak ada lagi yang bisa aku
           lakukan.  Saat  ini  aku  hanya  membayangkan  kehidupan  ku  selanjutnya
           dilingkungan yang baru akan seperti apa. aku membayangkan terus hingga air
           mata  ku  tak  kunjung  berhenti.  saat  itu  aku  melihat  papa  dan  mamaku
           sementara  ingin  menandatangani  berbagai  kertas-kertas  pengurusan  untuk
           penjualan rumah kami. dan hal itu benar-benar membuatku semakin tidak bisa
           berhenti menangis. Karena sudah tak tahan lagi,aku langsung pergi dari tempat
           itu  dan  masuk  kedalam  mobil.  Di  dalam  mobil  tiba-tiba  ponselku  bergetar,
           pertanda  panggilan  masuk.  aku  menggeser  layar  handphone  ku  dan  melihat
           siapa yang menghubungi ku saat itu,ternyata itu indri.
                 "Iya halo ndri,kenapa" tanyaku
                 "Halo dit,kamu dimana" Tanya indri balik

                 "Emm  aku  lagi temenin  mama  dan  papaku lagi ada  urusan nih" alibi
           ku,karena rasanya belum sanggup untuk menjelaskan kepadanya kalo aku akan
           pindah
                 "Kok suara kamu kaya beda gitu,kamu kaya mau nangis gitu,ada apa sih
           dit?"tanya indri
                 "Ee-ee enggak kok aku gak papa" jawabku
                 "Hmm,kalo  kamu  ada  apa-apa  cerita  ya  dit.  Aku  enggak  mau  kamu
           nyimpan masalah kamu sendirian,aku selalu ada untuk kamu. Btw aku nelpon
           kamu karena tadi tuh walikelas udah ngomong sama rian kalo kunci cadangan
           yang ada di kamu itu bakal dikasih ke rian dan dia nyuruh rian  hubungi kamu
           untuk ngambil kunci itu ." Ucap indri

                 "Iya ndri makasih yah..  ohh iya ndri,tapi rian belum ngehubungi aku sih
           ini. Aku juga lagi gak dirumah,ntar deh pas pulang aku hubungi dia" jawabku
                 "Yaudeh deh aku mau bilang itu aja sih,yaudah aku tutup ya telfon nya.
           Byeee" ucap indri dan langsung panggilan itu pun berakhir
                 Setelah  menunggu  dimobil  cukup  lama,mama  dan  papa  ku  masuj  ke
           mobil dan bertanya "Kamu enggak papa kan nak?"tanya mamaku
                 "Iya" jawabku seadanya

                 "Kamu masih marah sama papa?" Tanya papaku
                 "Gak kok, udah selesai ngurus surat-surat dan berkasnya semua? tanya
           ku

                                                                       137
   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152