Page 151 - The Survifers - XII IPS 2 - Paperslab
P. 151
kunci itu,walikelas itu pun menerima kunci dari aku. Dan berkata
"Kamu beneran mau pindah?apa enggak bisa kamu bertahan di sekolah
ini aja?udah enggak lama loh,ini aja udah kelas 11 semester 2 udah mau naik
kelas 12 bentar lagi lulus" tanya walikelas ku,aku yang mendengar pertanyaan
itu langsung menangis sampai sesegukan,aku mengusal air mata ku san
kembali berbicara dengan kondisi sesegukan.
"Mmmhh,pakk.. nandita minta maaf kalau selama jadi ketua kelas
nandita banyak salah,nandita minta maaf kalau nandita banyak salah dan
pernah buat bapak marah atau kecewa, makasih ya pak.. udah jadikan nandita
ketua kelas,makasih udah jadi walikelas yang baik. Aku gak bakalan lupa sama
bapak,aku juga udah gak bakalan dapat sosok kayak bapak lagi setelah ini."
Ucapku dengan air mata yang berlinang di wajahku, dan dengan nada yang
sesegukan. Wali kelas ku pun memeluk ku dan mengusap kepalaku dan berkata
"ya ampun nandita,bapak bangga banget bisa dapat anak murid kaya
kamu,bapak sedih kamu bakalan pindah. Bapak bersyukur ada kamu juga
dikelas jadi ketua kelas bantu-bantu bapak selama ini. Kedepannya kamu harus
sekolah yang rajin tetap jadi anak rajin,pintar dan baik seperti kamu bersekolah
disini ya.
Semoga kamu bisa sukses disana. Aamiin" ucap walikelas yang
matanya sudah berkaca-kaca.
"aamiin,makasih ya pak" ucapku dengan nada yang masih sesegukan
dan air mata yang masih terus membasahi mukaku.
"Yaudah pak,aku pamit ya mama dan mama udah nungguin aku di
mobil soalnya buru-buru udah langsung mau ke bandara"pamit ku
"Tunggu,kamu enggak mau bapak antar ke kelas dulu,biar pamitan
sama teman-temanmu yang lain?" Tanya walikelas ku
"Hmm,enggak deh pak. Aku ntar pamitan lewat chat aja. Aku pamit ya"
ucapku buru-buru dan langsung menyium tangan walikelas ku itu
"Hati-hati ya nak,semoga selamat sampai tujuan" ucap walikelas ku,dan
aku langsung keluar menuju ke parkiran dimana mobil ku berada. Semasuknya
aku di mobil kami pun langsung keluar dari area sekolah ku itu dan perjalanan
kami lanjut untuk langsung ke bandara sam ratulangi manado. Di tengah
perjalanan aku mulai mengetik pesan ke teman-teman kelas ku untuk meminta
maaf atas kesalahanku,sekaligus berpamitan juga.aku mengirim satu persatu
chat itu. Dan semua balasan dari mereka membuat aku yang membacanya
semakin sedih,karena ternyata mereka juga mersakan sedih karena
kepindahanku kali ini. Dan aku melihat balasan dari indri yang isinya
"Kok kamu enggak ngasih tahu aku sih dit?kamu anggap aku apa?hal
141