Page 10 - Teaching Factory Pada Sekolah Menengah Kejuruan - La Resi
P. 10

rohaniah, walaupun ada realita yang bersifat fisik tetapi sesungguhnya
                      kenyataan rohanilah yang lebih berperan.

                  2.  Epistemologi Idealisme

                      Epistemologi  termasuk  dalam  cabang  filsafat  yang  mengkaji  tentang
                      hakikat  pengetahuan.  Filsafat  idealism  berpandangan  bahwa  proses
                      mengetahui  terjadi  dalam  pikiran,  di  mana  manusia  memperoleh
                      pengetahuan  melalui  berfikir  dan  intuisi  (gerak  hati).  Namun,  ada
                      beberapa  filsuf  menganggap  bahwa  pengetahuan  diperoleh  dengan
                      cara  mengingat  kembali  sehinggga  mengetahui  berarti  memikirkan
                      lembali  gagasan  yang  tersembunyi,  yang  sejak  lama  sudah  ada  dan
                      abadi.
                      Pengetahuan,  menurut  idealisme  hanya  diperoleh  melalui  intuisi  dan
                      proses  mengingat  kembali  melalui  proses  berpikir  secara  terarah.
                      Kebenaran dapat dicapai oleh manusia yang memiliki akal pikiran yang
                      jernih, cemerlang, murni dan sebagian besar hanya sampai pada tingkat
                      berkomentar, sedikit sekali sampai pada tingkat menemukan teori baru.

                  3.  Aksiologi Idealisme

                      Aksiologi merupakan cabang filsafat yang mempelajari tentang hakikat
                      nilai. Para filsuf idealisme sepakat bahwa nilai bersifat mutlak dan abadi.

                         Beberapa tokoh yang menganut paham idealisme adalah Plato yang
                  mengagungkan  nilai  pengetahuan  dan  keadilan,  J.  G.  Fichte  yang
                  berpandangan idealisme subjektif, F. W. J. Schelling yang berpandangan
                  idealisme  objektif,  G.  W.  F.  Hegel  yang  pemikirannya  disebut  idealisme
                  absolut  sebagai  hasil  sintesis  dari  idealisme  subjektif  dan  objektif,
                  Parmenides yang pemikirannya adalah apa yang tidak dapat dipikirkan ialah
                  tidak nyata, Schoupenhur dengan pemikirannya dunia ialah ide saya,
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15