Page 48 - SD_Bukit Perak
P. 48

“Mengapa?”
                 “Bukankah  kita  hanya  ingin  masuk  ke desa  dan

            meminta restu ayahanda?”

                   “Tidak.  Aku  akan  mengambil  keris  itu  dan
            menanamnya di Desa Dano Lamo ini,” ucap suami putri

            mengkhianatinya.
                 “Jika keris itu kaucabut, desa ayahku akan dalam

            keadaan  bahaya.  Jangan  kaulakukan  itu.”  Putri

            memohon.
                 “Apa  urusannya  denganku?  Sudah  cukup  lama

            Dano  Lamo  ini  dijajah.  Sudah  waktunya  pula  desa  ini
            bebas  dari  cengkraman  penjajah.  Datuk  Sengalo  dan

            warganya  harus  merasakan  apa  yang  kami  rasakan

            selama bertahun-tahun.”
                 Lalu  suami  putri  seketika  meninggalkan  istrinya.

            Ia  bertekad  akan  mengambil  keris  itu.  Putri  tak  bisa

            mencegah  suaminya.  Dia  hanya  menangis,  menyesal
            telah  mengingkari  janji  yang  telah  dibuatnya  kepada

            ayahnya.  Dia  terjerumus  karena  sangat  memercayai

            suami  yang  dicintainya.  Ternyata,  suaminya  memiliki
            niat jahat terhadap ayah dan desanya.







                                          36
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53