Page 53 - SD_Bukit Perak
P. 53

mendadak  waswas.  Tubuhnya  mengeluarkan  keringat
            dingin. Dia merasakan ada suatu keanehan yang telah

            terjadi. Dia bangkit dari pembaringannya dan melihat

            keluar rumah. Lalu, dia berkeliling desa guna mencari
            tahu akan kekhawatiran perasaannya.

                 “Jangan-jangan…” desis Datuk Sengalo.
                 Datuk     Sengalo     segera    melompat       mencoba

            menyusuri  hingga  perbatasan  desa.  Kekhawatirannya

            berubah menjadi nyata. Dari kejauhan ia telah melihat
            pohon  rambe  tempat  keris  perak  itu  telah  tumbang.

            Sekali  kelebat  dia  telah  sampai  di  pohon  rambe  yang
            telah tumbang itu dan melihat keris perak sudah tidak

            berada di tempatnya lagi.

                 “Siapa yang telah melakukan ini? Ini gawat. Besok
            sudah  tidak  ada  waktu  lagi.  Aku harus  melakukannya

            sekarang agar seluruh warga desa aman,” gumam Datuk

            Sengalo. Bergegas dia meninggalkan pohon rambe yang
            tumbang  dan  melesat  menuju  desa.  Sesampainya  di

            desa, segera Datuk Sengalo membangunkan warga desa

            dan memberitahukan apa yang telah terjadi.
                 “Para  wargaku  sekalian  yang  kukasihi,  bukan

            maksudku ingin mengganggu ketentraman tidur kalian.




                                          41
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58