Page 51 - SD_Bukit Perak
P. 51

Bersama  pasukan  Belanda  ia  menebang  pohon
            rambe dan menggali tanah tempat akar pohon rambe itu

            tertanam.  Tak  membutuhkan  waktu  lama  pemuda  itu

            menemukan keris perak yang telah diceritakan istrinya.
                 “Keris  ini  rupanya  yang  menjadi  kekuatan  Datuk

            Sengalo,”  ucap  pemuda  itu  seraya  hendak  mengambil
            keris tersebut. Namun keanehan terjadi, keris itu tidak

            bisa  diraihnya.  Secara  kasat  mata  keris  itu  sangat

            terlihat, tetapi tidak bisa dipegang. Berkali-kali pemuda
            itu meraihnya, tetapi tetap tidak bisa dipegang. Prajurit

            lain yang mencobanya juga tak mampu meraihnya.
                 “Panggilkan ayahanda Datuk Dano Lamo. Sepertinya

            hanya  ayah  yang  mampu  mengambilnya.  Cepat!”

            perintah  pemuda  tersebut  kepada  salah  seorang
            prajuritnya.  Lalu,  prajurit  itu  bergegas  meninggalkan

            lokasi  tersebut  menuju  kediaman  Datuk  Dano  Lamo.

            Dengan berlari sekuat tenaga, sampailah prajurit itu di
            rumah Datuk Dano Lamo.

                 “Datuuuukk…! Datuuuukk…!” teriak prajurit itu.

                 “Ada apa, prajurit? Mengapa kau teriak-teriak tengah
            malam begini? Ada hal apa hingga kau mencariku?”







                                          39
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56