Page 49 - SD_Bukit Perak
P. 49

“Maafkan aku, Ayah. Maafkan aku tidak menepati
            janjiku. Ampuni anakmu ini. Beribu-ribu ampun.” Putri

            menangis  terus-menerus  menyesali  perbuatannya.

            Akan  tetapi,  rahasia  yang  sudah  terucapkan  tak  bisa
            ditarik kembali. Dia harus siap menanggungnya, yakni

            kehilangan  orang  tua  dan  orang-orang  yang  telah
            mengasihinya.



                                         ***




                 Pada malam harinya, suami sang Putri mengumpulkan
            pasukannya. Dia mengumumkan bahwa telah mengetahui

            keberadaan keris perak yang merupakan kesaktian Datuk

            Sengalo.  Setelah  mengumumkannya,  suami  sang  Putri
            bersama pasukannya pergi menyusuri perbatasan desa

            sampai akhirnya menemukan sebuah pohon yang dipenuhi

            buah rambe yang bergelantungan. Tanpa membuang-buang
            waktu.  Ia  memerintahkan  pasukannya  menebang  dan

            mencabut pohon rambe tersebut.

                 “Cepat tebang pohon rambe itu dan cabut sampai
            ke akarnya,” desak  suami  Putri  kepada  warga  yang

            diikutsertakannya.




                                          37
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54