Page 7 - DPJ23 Gabung_Neat
P. 7
Keberhasilan dalam interpretasi citra atau foto sangat ditentukan oleh beberapa
faktor, diantaranya : (a) tingkat kemampuan dan pengalaman interpreter; (b) sifat obyek
yang diinterpretasi; (c) kualitas citra atau foto yang digunakan; (d) kelengkapan alat
interpretasi dan data pendukung yang tersedia. Mengingat setiap obyek yang terekam
pada suatu lembar citra atau foto memiliki karakteristik yang berbeda-beda dan
memberikan respon spektral yang bervariasi, maka pengenalan karakteristik obyek secara
individual atau kelompok sangat diperlukan.
Sifat khas obyek yang diinterpretasi tersebut inilah yang sering dinamakan
unsur-unsur interpretasi, dan digunakan terutama untuk interpretasi secara langsung
(directkeys interpretation). Unsur interpretasi tersebut meliputi :
(1) rona/ warna, adalah tingkat kecerahan relatif obyek pada lembar citra/ foto yang
mencerminkan tanggapan spektral suatu obyek terhadap seluruh spektrum tampak (0,4-
0,7 μm) dari matahari atau lain yang mengenainya. Rona obyek digambarkan dengan
derajad keabu-abuan suatu obyek. Warna adalah perwujudan obyek yang tampak oleh
mata pada sepktrum sempit, misalnya benda memantulkan sinar pada panjang gelombang
0,4-05 μm akan terlihat biru, bila memantulkan cahaya dengan λ 0,5-0,6 μm, maka
benda tampak hijau, dan bila memantulkan cahaya dengan λ 0,6-0,7 μm, maka benda
tampak merah. Karena setiap benda memiliki karakter yang berbeda dalam memantulkan
cahaya, maka prosentase besarnya cahaya pada spektrum sempit (RGB) yang dipantulkan
mengakibatkan benda memiliki warna yang berbeda-beda. Gabungan warna dasar (aditif
primer) Red Green Blue (RGB) akan membentuk warna komplementer, yaitu Cyan,
Magenta, Yellow (kuning) atau CMY, dan pengembangannya. Pada kondisi normal,
mata manusia mampu membedakan obyek sejumlah 200 tingkat kecerahan (rona) dan
20.000 macam warna (Estes, J.E. et al., 1983, Fundamentals of Image Interpretation, In
Manual of Remote Sensing Vol.1 Second Edition, R.N. Colwell : ed in clief, ASP., Falls
Church, Virginia).
Pewarnaan obyek sangat penting untuk mendapatkan informasi sifat, macam,
dan sebaran obyek-obyek yang diinterpretasi. Obyek-obyek yang sama akan
memberikan respon spektral pada julat (kisaran) panjang gelombang yang relatif sama,
sehingga memberikan efek warna yang sama. Untuk memperoleh penajaman gambar dan
atau tampilan warna pada julat panjang gelombang yang sempit ditambahkan filter
inderaja, yaitu : (1) filter antivignetting, (2) polarization, (3) haze compensation, (4)
4