Page 8 - DPJ23 Gabung_Neat
P. 8

color correction, dan (5) band-pass Sempit  (American Society of Photogrammetry, 1968,

                   dalam Paine David, P. 1981).

                   (2) bentuk; adalah variabel kualitatif yang memberikan konfigurasi atau kerangka suatu
                   obyek  (Lo,  C.P.,  1979,  Geographical  Applications  of  Aerial  Photographs,  David  and

                   Charles, London).  Perwujudan fisik suatu obyek pada data inderaja dapat diamati dalam
                   bentuk  tiga  dimensi  menggunakan  stereoskop  cermin.    Dalam  inderaja,  dikenal  istilah

                   shape,  yaitu  bentuk  luar  obyek;  dan  form,  yaitu  susunan  umum  atau  struktur  yang

                   bentuknya lebih terinci.  Interpretasi obyek berdasarkan bentuknya dapat dikenali dengan
                   mudah, misalnya : (a) bangunan sekolah, perkantoran, rumah sakit dan pasar umumnya

                   berbentuk U, L, O, atau I;   (b) rumah permukiman berbentu segi empat (O);  (c) tajuk
                   pohon  kelapa,  nipah,  palm  dan  pisang  bentuknya  menjari;  (d)    tajuk  pohon  bambu

                   berbentuk bulu, dan tajuk pohon pinus berbentuk kerucut; (e) gunung berapi berbentuk

                   kerucut;  (f)  kipas  aluvial  berbentuk  cakar  ayam;  (g)  sawah  berbentuk  kotak  beraturan
                   seperti  anyaman;  (h)  jalan  berbentuk  garis  lurus  bercabang  siku;  (i)  jalan  kereta  api

                   berbentuk  garis  sejajar,  melengkung,    dan  bercabang  banyak  pada  beberapa  titik
                   (stasiun);  (j)  sungai  berbentuk    garis  berkelok-kelok  tanpa  aturan  dan  melebar  pada

                   bagian  bawah;  (k)  permukinan  berbentuk  kotak-kotak  yang  tersebar  secara  sistematis
                   mengikuti kenampakan morfologinya

                   (3)  ukuran, adalah atribut obyek berupa panjang, lebar, luas, jarak, tinggi, lereng, dan

                   volume sebagai fungsi skala dari citra atau foto udara. Pengukuran ukuran obyek dapat
                   dilakukan  pada  lembar  citra  atau  foto,  atau  pada  bentuk  3  D  melalui  pengamatan

                   stereoskopis, terutama untuk pengukuran derajad kelerengan dan volume material pada
                   suatu  hamparan.    Contoh  interpretasi  obyek  melalui  ukuran  obyek,  misalnya  :  (a)

                   bangunan rumah lebih kecil dibanding kantor atau sekolahan; (b) lapangan sepak bola

                   lebih besar dibanding lapangan bola voley dan tenis; dan (c) pohon kelapa lebih tinggi
                   dari pohon palm.  Untuk kepentingan lain, seperti penetapan luas lahan, luas panenan,

                   volume  kayu,  panjang  jalan,  volume  air  waduk,  dan  luas  daerah  rawan  bencana
                   pengukuran obyek pada citra sangat mutlak diperlukan.

                   (4)  tekstur;  adalah  frekuensi  perubahan  rona  atau  warna  pada  citra  atau  foto,  atau

                   pengulangan rona kelompok obyek yang terlalu kecil untuk dibedakan secara individual.
                   Tekstur sering dinyatakan dengan kasar halusnya kenampakan obyek pada citra atau foto

                   udara.  Contoh :  (a) kawasan hutan pada umunya  bertekstur kasar; (b) areal persawahan



                                                                                                        5
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13