Page 17 - Sonya Reka_1813041039_UAS ANFISMAN
P. 17

Faktorfaktor hormon dan saraf ini mencegah terjadinya pengisian yang berlebih pada

                       usus dan memberikan waktu yang lebih lama untuk digesti dalam usus halus.
                   3.  Sinyal  umpan  balik  memungkinkan  kimus  memasuki  usus  halus  pada  kecepatan

                       tertentu sehingga dapat diproses.


                   H.  USUS HALUS

                          1.  Gambaran umum. Keseluruhan usus halus adalah tuba terlilit yang merentang
                              dari sfingter pilorus sampai ke katup ileosekal, tempatnya menyatu dengan usus

                              besar. Diameter usus halus kurang lebih 2,5 cm dan panjangnya 3 sampai 5
                              meter saat bekerja. Panjang 7 meter pada mayat dicapai saat lapisan muskularis

                              eksterna berelaksasi.

                          2.  Divisi
                              a.  Duodenum adalah bagian yng terpendek (25 cm - 30 cm). Duktus empedu

                                 dan duktus pankreas, keduanya membuka ke dinding posterior duodenum
                                 beberapa sentimeter di bawah mulut pilorus.

                              b.  Yeyenum adalah bagian yang selanjutnya. Panjangnya kurang lebih 1 m -
                                 1,5 m.

                              c.  Ileum (2 m - 2,5 meter) merentang sampai menyatu dengan usus besar.

                          3.  Motilitas
                              Gerakan  usus  halus  mencampur  isinya  dengan  enzim  untuk  pencernaan,

                              memungkinkan  produk  akhir  pencernaan  mengadakan  kontak  dengan  sel
                              absorptif, dan mendorong zat sisa memasuki usus besar. Pergerakan ini dipicu

                              oleh peregangan dan secara refleks dikendalikan oleh sistem saraf otonom.

                                 a.  Segmentasi  irama  adalah  gerakan  pencampuran  utama.  Segmentasi
                                     mencampur kimus dengan cairan pencernaan dan memaparkannya ke

                                     permukaan absorptif. Gerakan ini adalah gerakan kontriksi dan relaksasi
                                     yang  bergantian  dari  cincin-cincin  otot  dinding  yang  membagi  isi

                                     menjadi segmen-segmen dan mendorong kimus bergerak maju-mundur

                                     dari satu segmen yang relaks ke segmen lain.
                                 b.  Peristaltis adalah kontraksi ritmik otot polos longitudinal dan sirkular.

                                     Kontraksi ini adalah daya dorong utama yang menggerakkan kimus ke
                                     arah bawah di sepanjang saluran.
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22