Page 15 - Sonya Reka_1813041039_UAS ANFISMAN
P. 15
▪ Sel leher mukosa ditemukan pada bagian leher semua kelenjar lambung. Sel ini
mensekresi barier mukus setebal 1 mm dan melindungi lapisan lambung
terhadap kerusakan HCl atau autodigesti. c. Kelenjar pilorus terletak pada regia
antrum pilorus. Kelenjar ini mensekresi mukus dan gastrin, suatu hormon
peptida yang berpengaruh besar dalam proses sekresi lambung.
2) Tiga tahap sekresi lambung
Dinamakan sesuai dengan regia tempat terjadinya stimulus. Faktor saraf dan hormon
terlibat.
a. Tahap sefalik terjadi sebelum makanan mencapai lambung. Masuknya
makanan ke dalam mulut atau tampilan, bau, atau pikiran tentang makanan,
dapat merangsang sekresi lambung.
b. Tahap lambung terjadi saat makanan mencapai lambung dan berlansung
selama makanan masih ada.
o Peregangan dinding lambung merangsang reseptor saraf dalam mukosa
lambung dan memicu refleks lambung. Serabut aferen parasimpatis
menjalar dalam vagus menuju kelenjar lambung untuk menstimulasi
produksi HCl, enzim-enzim pencernaan, dan gastrin.
o Asam amino dan protein dalam makanan yang separuh tercerna dan zat
kimia (alkohol dan kafein) juga meningkatkan sekresi lambung melalui
refleks lokal.
o Fungsi gastrin, antara lain:
▪ Gastrin merangsang sekresi lambung.
▪ Gastrin meningkatkan motilitas usus dan lambung.
▪ Gastrin mengkontriksi sfingter esofagus bawah dan merelaksasi
sfingter pilorus.
▪ Efek tambahan, seperti stimulasi sekresi pankreas dan peningkatan
motilitas usus, juga termasuk fungsi gastrin.
o Pengaturan pelepasan gastrin dalam lambung terjadi melalui penghambatan
umpan balik yang didasarkan pada pH isi lambung.
▪ Jika tidak ada makanan dalam lambung di antara jam makan, pH
lambung rendah dan sekresi lambung terbatas.