Page 36 - Konflik Bersejarah Runtuhnya Hindia Belanda (Nino Oktorino) Septa
P. 36

28



          R
                 tif untuk memegang jabatan tersebut, dan jika mereka
                 tidak melakukannya maka sebuah kabinet tidak bisa
                 dibentuk.
                   Salah seorang dari sedikit politisi yang dapat diterima
          UNTUHNY
                 Angkatan Darat adalah Pangeran Konoye Fumimaro, yang
                 pernah menjadi perdana menteri hingga bulan Januari
                 1939, ketika dia mengundurkan diri karena Angkatan
                 Darat tidak dapat mengakhiri peperangan di Cina. Konoye
                 berhasil dibujuk untuk kembali menjadi perdana menteri
                 pada bulan Juli 1940. Pada saat itu, beberapa perubahan
                 penting dalam percaturan peristiwa internasional secara
          A HINDIA BELAND
          A
                 bersamaan mempengaruhi Jepang.
                   Pertama, Angkatan Darat Jepang, setelah berperang
                 selama lebih dari tiga tahun di Cina, menjadi semakin
                 ter perosok di negeri tersebut. Setiap tahun dibutuhkan

                 ribuan prajurit baru untuk melancarkan serangan-serang-
                 an yang memampukan Jepang memenangkan semua
                 per tempuran dan merebut ber bagai kota Cina, tetapi me-
                 reka gagal menghentikan perlawanan rakyat Cina. Kedua,
                 pada bulan September 1940, Jepang bergabung dengan
                 Jerman Nazi dan Fasis Italia ke dalam Pakta Poros Berlin-
                 Roma-Tokyo. Dalam kesempatan itu, baik Hitler maupun
                 Mussolini mengakui Asia-Pasifik sebagai wilayah pengaruh
                 Jepang. Setelah jatuhnya Prancis ke tangan Jerman pada
                 bulan Juni 1940, Jepang menuntut sejumlah konsesi
                 kepada pemerintahan Prancis di Indocina. Pada bulan
                 Agustus 1940, setelah didesak oleh Nazi, pemerintahan
                 Vichy Prancis yang pro-Jerman memenuhi tuntutan
                 tersebut dan mengizinkan Jepang untuk menggunakan
                 pelabuhan-pelabuhan Indocina bagi kepentingan angkatan
                 laut Jepang. Dengan demikian, Jepang memperoleh pang-
                 kalan yang sempurna untuk bergerak ke selatan.
                   Sikap agresif Jepang itu ditentang oleh Amerika Se-
                 rikat yang tidak se nang dengan usaha Jepang untuk men-
   31   32   33   34   35   36   37   38