Page 37 - Konflik Bersejarah Runtuhnya Hindia Belanda (Nino Oktorino) Septa
P. 37

29



              dominasi wilayah Asia Pasifik. Selain itu, Amerika merasa
              cemas dengan bergabungnya Jepang ke dalam Pakta Poros.            A KUNING
              Hal ini dikarenakan sekalipun pada saat itu belum secara
              resmi terlibat dalam peperangan antara Sekutu dan Poros           Y
              di Eropa, Amerika sangat ber kepentingan untuk menjaga            AHA
              agar kekuatan Sekutu tidak melemah akibat ancaman                 B
              terhadap kepentingan mereka di Asia Pasifik. Oleh karena
              itu Amerika berupaya keras untuk memaksa Jepang agar
              meninggalkan Pakta Poros maupun sikap agresifnya, baik
              melalui bujukan maupun ancaman.
                 Menghadapi sikap keras Amerika tersebut, pihak
              militer Jepang memilih untuk mengakhiri ketergantungan
              ekonomi Jepang terhadap Amerika dan Inggris. Dengan
              berpatokan kepada rencana-rencana ekspansi sebelumnya,
              mereka memutuskan untuk membentuk suatu wilayah
              autarkis, yaitu suatu wilayah yang sepenuhnya dapat
              memenuhi kebutuhan ekonominya sendiri. Pada tanggal
              19 September 1940, pemerintah Jepang menyampaikan
              se buah rencana bagi pembentukan suatu wilayah ”Ke-
              makmuran Bersama Asia Ti mur Raya” dengan Jepang,
              Cina, dan Manchuria sebagai wilayah intinya dan meliputi
              seluruh Asia Tenggara, India, pulau-pulau di sebelah barat
              Pa sifik, Australia dan Selandia Baru. Jepang memutuskan
              akan menempuh segala cara untuk mencapai tujuan ter-
              sebut, baik melalui diplomasi maupun kekerasan.
                 Dalam rencana tersebut, Hindia Belanda merupakan
              sasaran utama karena kekayaan alamnya, terutama mi-
              nyak bumi. Pada awalnya, Jepang melakukan langkah-
              lang kah diplomatik kepada pemerintah Belanda untuk
              memastikan pasokan barang-barang strategis tertentu ke
              Jepang tetap aman.
                 Usaha Jepang untuk memastikan Hindia Belanda berada
              di bawah penga ruhnya sebenarnya telah berlangsung
              lama. Sejak tahun 1930-an, beberapa perusahaan semi
   32   33   34   35   36   37   38