Page 35 - Konflik Bersejarah Runtuhnya Hindia Belanda (Nino Oktorino) Septa
P. 35
27
Kelompok yang mendukung serangan ke utara menda-
patkan kesempat an pertama untuk unjuk gigi. Pada ta- A KUNING
hun 1937, dengan dalih bahwa sebuah patroli Soviet
melanggar daerah perbatasan yang dipersengketakan an- Y
tara Manchuria yang diduduki Jepang dengan Mongolia AHA
yang berada di bawah pengaruh Uni Soviet, Jepang me- B
nyerang kedudukan Uni Soviet di Sungai Amur. Uni So-
viet melakukan pembalasan dengan cepat dan sengit se-
hingga Jepang kehilangan 25.000 prajurit dan terpaksa
mengundurkan diri.
Dua insiden lainnya dengan Uni Soviet juga menyebab-
kan Jepang men derita kerugian besar. Pada tahun 1938,
dalam sebuah bentrokan di Bu kit Chankufeng di perbatas-
an Korea-Siberia, sebuah resimen Jepang di musnahkan,
di mana mereka kehilangan 500 prajurit yang terbunuh
dan 900 lainnya terluka. Di Nomonhon di perbatasan Mo-
ngolia dan Manchuria, Tentara Kwantung elite Jepang
mengalami pukulan hebat dari pasukan Soviet pimpinan
Marsekal Zhukov yang terkenal. Dalam pertempuran itu,
Jepang kehilangan 20.000 prajurit sementara Divisi ke-23
Tentara Kwantung nyaris dimusnahkan. Dalam peristiwa
ini, Angkatan Darat Jepang memperoleh suatu pelajaran
awal yang berharga: jangan sekali-kali berani mengganggu
beruang Rusia. Oleh karena itu, pada akhir tahun 1939
dan awal tahun 1940, perhatian para pemimpin Angkatan
Darat Jepang di Tokyo berpaling ke bagian selatan.
Pada tahun 1939, kedudukan Angkatan Darat Jepang
di pemerintahan semakin kuat. Nyaris tidak ada politisi
sipil yang dapat membentuk sebuah pemerintahan. Apa-
bila Angkatan Darat tidak menyukai seorang calon per -
dana menteri, mereka menolak menyuplai seorang men-
teri peperangan ba gi kabinet yang hendak dibentuk.
Undang-undang menyatakan bahwa Angkatan Darat ha-
rus menyuplai seorang perwira yang masih bertugas ak-