Page 13 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 13

BAB 2

                        Para Pengarang dalam Tujuh Karya Novel Terbaik Angkatan 2000




                        Dalam buku ini, tujuh karya novel Angkatan 2000 bermuatan feminisme dipilih
                        sebagai karya novel yang dikategorikan karya sastra kanon (adiluhung), yaitu karya

                        sastra yang memiliki nilai sastra tinggi. Selain itu, karya-karya novel ini merupakan

                        karya sastra sebagai pemenang sayembara sastra yang diselenggarakan oleh Dewan
                        Kesenian  Jakarta,  Kusala  Sastra  Khatulistiwa,  Pusat  Bahasa  Departemen

                        Pendidikan Nasional Indonesia, dan berbagai penghargaan dari tim serta institusi
                        lainnya yang bergerak dalam bidang pendidikan bahasa dan sastra. Adapun tujuh

                        pengarang Angkatan 2000 beserta karya novel terbaik mereka dipaparkan sebagai
                        berikut.


                        1. Ayu Utami Pengarang Novel Saman

                             Novel Saman merupakan karya novel pertama Ayu Utami yang pertama kali
                        terbit  tahun  1998  dan  diterbitkan  oleh  Kepustakaan  Populer  Gramedia  (KPG).

                        Novel ini menjadi pemenang dalam Sayembara Roman Dewan Kesenian Jakarta
                        tahun  1998  (https://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Saman)  dan

                        mendapatkan  penghargaan  Prince  Clause  Award  darisebuah  yayasan  yang

                        bermarkas      di     Den      Haag      Belanda      pada      tahun     2000
                        (https://www.kompasiana.com/sri_ayuningsih  ).  Novel  ini  pada  tahun  2015  saja

                        dicetak  lagi  hingga  5.000  eksemplar  atas  pemintaan  penerbitan  di  Ethiopia

                        (https://hot.detik.com/d-2903028/novel-saman-ayu-utami-diterjemahkan-ke-
                        bahasa-ethiopia).

                             Novel  Saman  mengangkat  tentang  persoalan  seksualitas,  agama,  sosial
                        politik, dan persoalan gender. Pada masa kemunculannya, novel Saman mendapat

                        banyak  tanggapan  dari  pembacanya,  termasuk  penilaian-penilaian  kontroversial
                        dari berbagai kalangan. Namun, penyair dan pemikir sastra yang sangat disegani

                        kala itu, Sapardi Djoko Damono melontarkan penilaiannya terhadap novel Saman.









                                                                                                      7
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18