Page 52 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 52

penokohan  dalam  cerita  novel  memiliki  keterhubungan  dengan  citra  diri  tokoh

                        cerita yang dinilai berdasrkan psikis tokoh cerita.
                             Dalam  penelitian  ini  juga  dilakukan  kajian  feminisme  yang  dalam

                        pelaksanaannya berkaitan dengan bidang psikologi sastra (psikoanalisis). Mitchel

                        (Thornham,  2010,  hlm.  11)  menyinggung  bahwa,  “…psikoanalisis  bukan
                        rekomendasi bagi masyarakat patriarkal, tetapi analisis atas hal tersebut. Jika kita

                        tertarik untuk memahami dan menentang penindasan atas perempuan, kita tidak
                        boleh mengabaikannya. Dalam hal ini, psikoanalisis selalu memasuki ruang lingkup

                        pembahasan feminisme.


                        b. Teori Pengkajian Feminisme

                             Feminisme  terlahir  dari  pemikiran  kaum  perempuan  yang  berupaya
                        mendapatkan  hak-hak  setara  dengan  kaum  laki-laki  di  berbagai  bidang.  Kaum

                        feminis  berpendapat  bahwa kesetaraan gender dalam berbagai  bidang tiada lain

                        untuk  mengangkat  kedudukan  serta  derajat  kaum  perempuan,  misalnya  dalam
                        bidang pendidikan, ekonomi, hukum, sosial, dan politik (Djajanegara, 2003, hlm.

                        4). Selain itu, kaum feminis berupaya agar kaum perempuan tidak lagi dipandang
                        lemah dengan disubordinasi oleh dominasi budaya patriarki. Gerakan feminisme

                        selalu  mengklaim  bahwa  perjuangan  mereka  tidak  bertujuan  untuk  melakukan
                        perlawanan  terhadap  kaum  laki-laki,  tetapi  berupaya  memperjuangkan  masalah

                        kaun perempuan yang berkaitan dengan kebebasan eksistensi dan kesetaraan gender

                        agar kaum perempuan memperoleh kedudukan mulia di tengah-tengah masyarakat
                        (Fakih, 2013).

                             Secara  etimologi,  feminisme  berasal  dari  kata  feminine  (women),  berarti

                        perempuan  (tunggal)  yang  berjuang  untuk  memperjuangkan  hak-hak  kaum
                        perempuan (jamak) sebagai kelas sosial (Sujarwa, 2019, hlm. 188). Yang berarti

                        dalam pengertian luas merupakan sebuah gerakan kaum perempuan yang berupaya
                        memperjuangkan  hak-hak  perempuan  dalam  tatanan  sosial,  dan  mengupayakan

                        persamaan kedudukan  antara perempuan dengan kaum  laki-laki dalam berbagai
                        bidang.  Feminisme  dalam  yang  arti  luas,  pengertiannya  berbeda-beda  di  setiap








                                                                                                     46
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57