Page 53 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 53
negara, di setiap wilayah, atau di setiap tempat. Hal ini kemungkinan karena adanya
masyarakat yang menghadapi situasi politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang
berbeda-beda. Oleh karena itu, sejak dahulu kala sesungguhnya perempuan telah
bersuara untuk hak-hak dan kepentingan mereka, meskipun dengan cara yang
berbeda-bedaa (Walters, 2005).
Beberapa pengertian feminisme dapat dikemukaan oleh para pakar feminis
dan kamus sebagai berikut.
1. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kelima (2017, hlm. 463). Feminisme
adalah gerakan perempuan yang menuntut persamaan hak sepenuhnya antara
kaum perempuan dan laki-laki.
2. Walters (2015, hlm. 2) menyebut bahwa “the word ‘feminist’ is the word
indicated. That word, according to the dictionary, means ‘one who champions
the rights of women” [“Kata feminisme, menurut kamus berarti orang yang
memperjuangkan hak-hak perempuan”].
3. Anwar (2009, hlm. 20), feminisme dapat dipahami juga dalam bentuk proses
atau fase-fase kebangkitan kesadaran wanita tentang kedudukan dan hak-hak
mereka dalam berbagai bidang dan dimensi perubahan sosial.
4. Geove (Sugihastuti, 2000, hlm. 37), mengartikan feminisme sebagai teori
tentang persamaan antara laki-laki dan perempuan di bidang politik, ekonomi,
dan sosial atau kegiatan terorganisasi yang memperjuangkan hak-hak serta
kepentingan perempuan.
5. Dzuharyatin (Bainar, 1998, hlm. 16-17). Feminisme adalah sebuah ideologi
yang berangkat dari suatu kesadaran pada suatu penindasan dan pemerasan
terhadap wanita dalam masyarakat.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka feminisme dapat disimpulkan
sebagai sebuah ideologi yang disebabkan adanya dominasi kaum laki-laki atas
perempuan dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk adanya tekanan-tekanan
pada kaum perempuan melalui budaya patriarki. Dinyatakan Nyoman Kutha Ratna
bahwa feminisme adalah gerakan perempuan menolak segala sesuatu yang
47