Page 55 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 55

tokoh  perempuan  dalam  cerita.  Showolter  melihat  suatu  budaya  menulis  yang

                        berbeda dari yang selama itu ditulis oleh para pengarang laki-laki. Kajian-kajiannya
                        terhadap karya tulis perempuan diawali atas kekagumannya pada karya-karya novel

                        yang  ditulis  Virginia  Woolf.  Dari  pemangamatannya  ini,  Showalter  melahirkan

                        teori ginokritik, yakni kritik sastra yang menelaah perbedaan antara tulisan sastra
                        yang dihasilkan oa leh para penulis perempuan dengan para penulis laki-laki. Woolf

                        adalah  seorang  pengarang  perempuan  berkebangsaan  Inggris,  dan  dirinya
                        menghasilkan 6 karya novel feminisme yang mendunia di awal abad ’20. Sebagai

                        seorang perintis kritik sastra modern, teknik penulisannnya yang terkenal adalah

                        stream of consciousness atau aliran kesadaran (Selden, 1991).
                             Juliet  Mitchel,  Jacques  Lacan,  Julia  Kristeva,  dan  Helene  Cixous  adalah

                        mereka  pengembang  dari  teori  kritik  feminis  Perancis  yang  dipengaruhi  oleh
                        psikonalisis.  Lacan  telah  memberikan  solusi  terhadap  permasalahan  perempuan

                        atas teori Freud. Kurang setujunya Lacan atas kebenaran maskulin yang dinyatakan
                        oleh  Freud,  cukup  membuat  para  pemikir  feminisme  simpatik  terhadap  Lacan,

                        kemudian  mengikutinya.  Sedikit  berbeda  dengan  Juliet  Mitchel  yang  masih

                        mempertahankan  teori  Freud  yang  menyatakan  bahwa  ‘psikoanalisis  bukanlah
                        rekomendasi dari masyarakat patriarkal, tetapi analisis tentang orang’, dan konsep

                        Freud tentang kecemburuan zakar yang dinyatakannya semata symbol tubuh untuk
                        menunjukkan perbedaan jenis kelamin. Selanjutnya Julia Kristeva yang mengambil

                        bidang puisi, berbicara tentang rasional ‘yang tertutup’ dengan sistem ‘tak rasional’

                        yang menganggu dan yang terbuka sebagai konsep utamanya. Puisi membukakan
                        dirinya  kepada  dorongan  dasar  keinginan  dan  ketakutan  yang  bergerak  di  luar

                        sistem  ‘rasional’.  Sementara  Helene  Cixous  berpendapat  bahwa  “dengan  selalu
                        beroperasi ‘dalam’ wacana yang didominasi pria, wanita perlu menemukan bagi

                        dirinya sendiri sebuah bahasa untuk masuk ke dalam dirinya sendiri penentangan

                        atas wacana bersifat phallosentrik” (Selden, 1991, hlm. 142 - 154).
                             Dalam  penelitiaan  sastra,  kritik  sastra  feminis  bukan  sebagai  sebuah

                        pendekatan  seperti  sosiologi  sastra,  psikologi  sastra,  dan  struktural.  Ketiga
                        pendekatan  ini  adalah  pendekatan  yang  berada  dalam  skema  teori  sastra.







                                                                                                     49
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60