Page 319 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 319
2. Kesenangan yang lebih hakiki dan esensial. Kesenangan yang tidak
hanya ditentukan oleh sensasi fisik dan indrawi, serta berdimensi
jangka panjang. Kesenangan jenis ini berada di tingat lebih tinggi
dari jenis pertama. Kesenangan jenis pertama dapat juga disebut
fundamental pleasure, seperti makan, minum, dan seks. Kesenang-
an jenis kedua dapat juga disebut high order pleasure, seperti me-
nikmati seni, kegiatan alturistik, kesenangan transendental, dan
lain-lain. 710
Kesenangan tingkat dasar hanyalah stimulasi persepsi yang me-
ngarah ke sensasi yang bikin puas, bikin nikmat. Kesenangan dasar ini
dirancang untuk memberi sinyal pembentukan kembali ketidakseim-
bangan. Misalnya, rasa kenyang dan senang setelah makan akan mem-
bangun kembali keseimbangan tubuh. Inilah mungkin sebabnya se-
711
hingga psikolog humanistik Abraham Maslow meletakkan ‘kesenang-
an’ fisik ini pada tingkat dasar dari hierarki kebutuhan yang dibuatnya.
Kesenangan sensasional ini meski cenderung tidak pernah memuaskan
manusia (buru dan buru terus), tapi memiliki keterbatasan bagi tubuh
sendiri. Meskipun makanan enak yang Anda buru, tetapi buruan itu
akan berhenti juga karena tubuh anda terbatas menerima nya.
Aktiviasi sistem dopaminergik dalam sirkuit imbalan otak ber-
tanggung jawab atas kesenangan dasar ini. Tujuannya, memastikan
bahwa tindakan Anda relevan secara biologis. Pleasure adalah motiva-
tor perilaku yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan biologis apa
pun (biokimia, homeostatis), dan tidak pernah menjadi tujuan dalam
712
dirinya sendiri. Kesenangan ‘demi kesenangan’ adalah perilaku ber-
masalah yang dapat membawa pada perilaku dalam kecanduan. Kecan-
710 The Handbook of Eudaimonic Well-Being, diedit oleh J. Vittersø (Cham: Springer Buku ini tidak diperjualbelikan.
International Publishing, 2016).
711 F. McGlone dkk., “Discriminative and Affective Touch: Sensing and Feeling,”
Neuron 82, no. 4 (2014): 737–755. 10.1016/j.neuron.2014.05.001
712 K. C. Berridge dan M. L. Kringelbach, “Neuroscience of Affect: Brain Mecha-
nisms of Pleasure and Displeasure,” Current Opinion on Neurobiology 23, no. 3
(2013): 294–303. 10.1016/j.conb.2013.01.017. Lihat juga J. O’Doherty dkk., “Ab-
stract Reward and Punishment Representation in the Human Orbitfrontal Cor-
tex,” Nature Neuroscience 4, no. 1 (2001): 95–102. 10.1038/82959
300 Neurosains Spiritual: Hubungan ...