Page 317 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 317

faktor budaya turut memainkan peranan penting dalam soal ekspresi
            wajah itu, terutama saat orgasme. Rasa sakit diwakili dengan gerakan
            wajah yang sama lintas budaya, sedangkan orgasme menunjukkan per-
            bedaan. 705
                Efek lain terkait iklan dan pemasaran. Orang Amerika cenderung
            suka iklan yang menawarkan kesenangan, sedangkan orang Cina lebih
            tertarik pada iklan yang menawarkan pencegahan kesulitan/kesusahan,
                                      706
            seperti menghindari penyakit.  Sirkuit yang sama ini juga mewakili
            apa yang secara intuitif dipercaya orang bahwa kesenangan terasa se-
            bagai kesenangan jika ada pembandingnya berupa rasa nyeri. Tanpa
            rasa nyeri tak ada rasa senang. Rasa nyeri bahkan mampu membuat
            rasa senang menjadi lebih terasa dan bernilai.
                Manusia juga cenderung memburu uang secara terus-menerus,
            secara hedonik, karena uang menjadi alat memperoleh banyak ke-
            senangan. Kebiasaan, entah baik atau buruk, lahir dengan cara ini.
            Sesuatu  yang  menghasilkan  kesenangan  akan  terus  Anda  lakukan,
            berulang-ulang dan kemudian membentuk kebiasaan. Fenomena ini
                                         707
            telah dikenal ratusan tahun lalu  bahkan jauh sebelum Thorndike
                                                      708
            mengenalkan Law of Effect-nya pada tahun 1911.
                Secara metaforikal, agama menggunakan istilah surga dan nera-
            ka untuk melukiskan dua motif dasar manusia itu. Surga berkaitan
            dengan hal-hal yang menyenangkan (pleasure), neraka dengan hal-hal
            yang menyakitkan (pain). Filsuf Jeremy Bentham (1747–1832)—pe-
            ngusung aliran utilitarianisme—menyatakan, “Alam telah menempat-
            kan manusia di bawah perintah dua tuan yang berdaulat; rasa sakit

            705  C. Chen dkk., “Distinct Facial Expressions Represent Pain and Pleasure Across
              Cultures,” dalam Proceedings of the National Academy of Science (PNAS) 115, no.
              43 (2018): 10013–10021. https://doi.org/10.1073/pnas.1807862115
            706  J. L. Aaker dan A. Y. Lee, “’I’ Seek Pleasures and ‘We’ Avoid Pains: The Role  Buku ini tidak diperjualbelikan.
              of Self-Regulatory Goals in Information Processing and Persuasion,” Journal of
              Consumer Research 28, no. 1 (2001): 33–49. https://doi.org/10.1086/321946
            707  K. Blum dkk., “Our Evolved Unique Pleasure Circuit Makes Humans Different
              from Apes: Reconsideration of Data Derived from Animal Studies,” Journal of
              Systems and Integrative Neuroscience 4, no. 1 (2018). 10.15761/JSIN.1000191
            708   E. Thorndike, Animal Intelligence: Experimental Studies (New York: Macmillan,
              1911).


           298    Neurosains Spiritual: Hubungan ...
   312   313   314   315   316   317   318   319   320   321   322