Page 325 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 325
hagiaan wanita dan pria akan kembali ke tingkat pra-kelahiran setelah
satu tahun setelah kelahiran anak pertama. Perbedaan antara setelah
dan sebelum kelahiran anak menunjukkan perbedaan antara utilitas
yang diharapkan dan utilitas yang berpengalaman. 729
Contoh lain juga, orang yang belum pernah tinggal di kota
Yogyakarta, misalnya berharap akan lebih bahagia bilamana mereka
tinggal di sana. Nyatanya, mereka yang sedang tinggal di Yogyakarta
tidak merasakan kebahagiaan seperti yang diharapkan. Ada perbedaan
antara harapan dan kenyataan. Menurut kajian ekonomi perilaku, ex-
perience utility lebih cocok dengan gagasan kebahagiaan. 730
Rasa Sakit yang Menyenangkan
Sebuah doa yang dinisbahkan kepada mistikus perempuan Rabiah al
Adawiyah (lahir di Baasrah-Irak tahun 717 M) menarik untuk dicer-
mati: “Ya Illahi, apabila aku menyembah-Mu karena takut akan siksa
neraka-Mu, bakarlah diriku dengan apinya. Bila sujudku pada-Mu kare-
na mendamba syurga, tutuplah pintu syurga itu. Namun bila ibadahku
demi Engkau semata, jangan sesekali palingkan wajah-Mu, aku rindu
menatap abadinya keindahan-Mu”.
Diksi “bakarlah diriku dengan api neraka” adalah diksi yang
menarik secara puitis maupun secara fisik. Terbakar adalah hal yang
secara fisik menyakitkan karena melukai dengan jenis luka yang tidak
biasa. Namun, terbakar yang diminta atau diharapkan—apalagi dari
pihak yang dicintai—memiliki dimensi lain. Melukai diri dalam suatu
ritual agama atau melukai patologis pada penderita gangguan seksu-
al sadomasokisme. Terbakar atau rasa sakit tidak melulu berdimensi
negatif. Ada yang disebut ‘rasa sakit yang menyenangkan’ seperti ketika
729 H. Kamilcelebi dan R. Veenhoven, “The Difference between Expected and Expe- Buku ini tidak diperjualbelikan.
rienced Utility: Findings from Some Studies on Having Children,” International
Journal of Social Science 50, (2016): 343–354. 10.9761/JASSS3591. Lihat juga K.
C. Berridge dan J. P. O’Doherty, “Chapter 18 - From Experienced Utility to Deci-
sion Utility,” dalam Neuroeconomics: Decision Making and the Brain, diedit oleh
P. Glimcher dan E. Fehr (Cambridge: Academic Press, 2014): 335–351.
730 S. Carter dan M. McBride, “Experienced Utility versus Decision Utility: Putting
the ‘S’ in Satisfaction.”
306 Neurosains Spiritual: Hubungan ...