Page 353 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 353
Toleransi menjadi lebih rendah sehingga para pecandu membutuhkan
tingkat stimulasi yang lebih tinggi untuk mendapatkan kepuasan dan
mengalami penarikan (withdrawal) jika mereka tidak dapat menyele-
saikan tindakan kecanduan. Semua kecanduan melibatkan perubahan
neuroplastik jangka panjang, kadang-kadang seumur hidup, di otak.
793
Pornografi internet masuk dalam kategori Internet-specific behaviors
with a risk for addiction. 794
Adegan porno, laiknya zat adiktif, merupakan pemicu peningkat-
an aktivitas sel-sel dopaminergik untuk melepaskan dopamin lebih
banyak. Kokain, hampir semua obat terlarang lainnya, bahkan kecan-
duan non-obat seperti berlari, membuat neurotransmitter dopamin
lebih aktif di otak. Dopamin adalah neurotransmiter pengimbalan
(reward transmitter) karena ketika kita mencapai sesuatu—mengi kuti
perlombaan dan memenangkannya—otak memicu pelepasannya se-
hingga meskipun kelelahan, kita mendapatkan energi, kesenangan
yang mengasyikkan, dan kepercayaan diri.
Sementara bagi yang kalah, tidak mendapatkan lonjakan dopamin
seperti itu, segera kehabisan energi dan merasa tidak enak tentang diri
mereka sendiri. Dengan membajak sistem dopamin, zat adiktif mem-
beri kesenangan tanpa harus bekerja untuk itu. Anomali ini dapat me-
rusak sistem pengimbalan dopamin dan membuatnya tidak responsif
terhadap sumber kesenangan alami. Inilah sebabnya mengapa penggu-
na pornografi mulai mengalami kesulitan dalam mencapai gairah de-
ngan pasangan fisik. Mereka harus terangsang melebihi ‘yang biasa’-nya
jika berhubungan dengan pasangan rutin. Putusnya hubungan antara
keinginan (wanting) dan kesukaan (liking) adalah ciri khas disregulasi
sirkuit pengimbalan otak. 795
Pornografi lebih menggairahkan atau mengasyikkan (exciting) dari-
pada memuaskan (satisfying) karena kita memiliki dua sistem kesenang- Buku ini tidak diperjualbelikan.
an yang terpisah dalam otak: kesenangan yang mengasyikkan (exciting
793 N. Doidge, The Brain That Changes Itself, 106.
794 A. Cooper dkk., “Online Sexual Activity: An Examination of Potentially Prob-
lematic Behaviors,” Sexual Addiction & Compulsivity 11, (2004): 129–143.
795 Cooper, “Online Sexual.”
334 Neurosains Spiritual: Hubungan ...