Page 358 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 358

neuroplastisitas  ini  merupakan salah  satu dari  delapan prinsip  neu-
              rosains (Neuroscience Core Concepts) yang dipublikasikan oleh Society
              for Neuroscience (SfN) di Amerika. Neuroplastisitas bisa baik atau bu-
              ruk bagi otak. Plastisitas adalah properti intrinsik otak manusia yang
              melukiskan perkembangan evolusi yang memungkinkan sistem saraf
              melepaskan  diri dari  pembatasan  tugas yang  dibentuk  oleh  genom-
              nya sendiri. De  ngan demikian, otak bisa beradaptasi terhadap tekanan
              lingkungan, perubahan fisiologis, dan pengalaman. 808
                  Sifat otak ini membuka tabir perihal latihan-latihan mental yang
              dapat  mengubah  otak  (“train  your  Mind,  change  your  Brain”).  Tak
              pelak lagi penemuan sifat otak ini membuka ruang bagi pendekatan-
              pendekatan nonfisik dalam menstimulasi otak, termasuk stimulasi
                                                     809
              yang berasal dari praktik-praktik keagamaan.  Penting dicatat, neu-
              roplastisitas yang membawa perubahan otak hanya bisa terjadi ketika
              pikiran berada dalam keadaan mental yang khusus, yakni fokus dan per-
              hatian yang dalam, dalam suatu waktu tertentu. Ada semacam kekuat-
              an dalam pikiran yang terfokus dan penuh perhatian sehingga bisa
              mengubah sel-sel otak yang sebelumnya sudah diprogram untuk tugas
              spesifik. 810
                  Di antara misteri yang terkuak karena kekuatan pikiran misalnya
              efek plasebo dan peranan praktik-praktik agama (doa, puasa, nyanyian,
              tafakur, meditasi, silaturahim,  dan lain-lain) dalam mengubah otak
              dan membentuk perilaku. Karena itu, pendekatan biopsikososio-spiritu-
              al menjadi sangat mungkin. 811
                  Pendapat saya, kegiatan-kegiatan keagamaan tidak berbeda de-
              ngan kegiatan-kegiatan mental lainnya—sebagaimana ditemukan
              pada kelompok Alcoholic Anonymous—dalam mekanisme menstimu-


              808  A. Pascual-Leone dkk., “The Plastic Human Brain Cortex,” Annual Review of  Buku ini tidak diperjualbelikan.
                Neuroscience 28, (2005): 377–401.
              809  H. A. Slagter dkk., “Mental Training as a Tool in the Neuroscientific Study of
                Brain and Cognitive Plasticity,” Frontiers in Human Neuroscience 5, no. 17 (2011).
              810  S. Begley, Train Your Mind, Change Your Brain, 130.
              811  E. L. Garland dan M. O. Howard, “Neuroplasticity, Psychosocial Genomics, and
                the Biopsychosocial Paradigm in the 21st Century,” Health & Social Work 34, no.
                3 (2009): 191–199.


                                                           Self Control  339
   353   354   355   356   357   358   359   360   361   362   363