Page 424 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 424
Dengan analisis bivariat (dua variabel: frekuensi doa dan gejala
kecemasan) peneliti menemukan hasil sebagai berikut.
1. Frekuensi doa tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan
gejala kecemasan. Efek doa bergantung kedekatan dengan Tuhan.
2. Semakin terikat dengan Tuhan, semakin sedikit gejala kecemasan.
3. Semakin jauh dengan Tuhan, semakin positif gejala kecemasan.
4. Semakin sering relawan berdoa, semakin kuat hubungan dengan
Tuhan dan semakin kurang rasa jauh dari Tuhan.
5. Semakin dekat dengan Tuhan, semakin sedikit rasa jauh dari Tu-
han.
Sementara dengan analisis regresi multivariat (variabel: keterikat-
an dekat, keterikatan cemas, dan gejala kecemasan) peneliti menemu-
kan tiga hal berikut.
1. Seperti yang diprediksi oleh H1b (dan bertentangan dengan H1a),
dan konsisten dengan pola bivariat yang disebutkan sebelumnya,
peneliti tidak menemukan hubungan bersih antara frekuensi doa
dan ukuran gejala kejiwaan.
2. Keterikatan yang aman dengan Tuhan memiliki hubungan terbalik
yang sederhana. Namun, konsisten dengan keempat ukuran ge-
jala kecemasan, hanya ketika keterikatan cemas terhadap Tuhan
dikeluarkan dari model. Ketika keterikatan yang aman dan cemas
kepada Allah dimasukkan secara bersamaan, perkiraan efek bersih
dari keterikatan yang aman berkurang menjadi tidak berarti.
3. Keterikatan cemas kepada Allah secara positif terkait dengan ge-
jala kejiwaan, terlepas dari apakah atau tidaknya keterikatan yang
aman dengan Tuhan termasuk dalam model.
Hal penting dari temuan riset tersebut adalah efek doa terha- Buku ini tidak diperjualbelikan.
dap penurunan atau perbaikan gejala ditentukan oleh seberapa dekat
013-9707-0. (2) S. Schieman dkk., «Religion and Mental Health,» dalam Hand-
book of the Sociology of Mental Health, diedit oleh C. S. Aneshensel, J. C. Phel-
an, dan A. Bierman (Dordrecht: Springer, 2013), 457–478.
Belief 405