Page 58 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 58

cenderung mementingkan diri sendiri. Bahkan dalam tugas-tugas di
              mana dua subjek yang bekerja bersama bisa mendapatkan makanan,
              kerja sama timbal balik akan hancur jika makanan tidak mudah diba-
                44
              gi.  Berbeda dengan anak-anak manusia yang akan secara aktif mem-
                                           45
              bagi hadiah setelah bekerja sama.  Meski perilaku prososial tampak
              sama pada manusia dan simpanse, namun motivasi yang mendasarinya
              berbeda.  Meskipun beberapa bentuk kerja sama dan perilaku pro-
                     46
              sosial terhadap non-kerabat hadir dalam kelompok sosial primata
              non-manusia, perilaku prososial tersebut jauh lebih berkembang pada
              manusia.
                      47
                  Kerja sama dalam kelompok primata nonmanusia berbeda dari
              kerja sama manusia dalam beberapa hal. Dalam kelompok primata bu-
              kan manusia, interaksi kooperatif melibatkan jumlah anggota kelom-
              pok yang relatif sedikit, sering kali kerabat dekat atau pasangan yang
              saling membalas. Namun, masyarakat pemburu-pengumpul manusia
              dapat mengatur koperasi kegiatan yang melibatkan ratusan, terkadang
              ribuan, individu. Manusia juga berbeda dari primata nonmanusia da-
              lam hal biaya (cost) suatu tindakan menolong, terutama cost berupa
              sumber daya yang hilang. Silakan diamati tindakan altruistik di alam,
              seperti kepedulian atau dukungan suatu tindakan menolong. Pelaku
              (misalnya, simpanse yang ‘dermawan’) tidak mau menanggulangi cost
              ketika dia harus menolong seekor simpanse lain memasuki kandang,
              misalnya. Simpanse ‘dermawan’ tidak berkenan mengorbankan areal
              atau makanannya atas tindakan menolong itu. Sebaliknya, pada ma-
              nusia, banyak orang mengeluarkan cost yang mahal untuk menolong
              orang lain, seperti memberikan darah atau sumbangan organ un-

              44    K. Jensen, “The Emergence”.
              45    F. Warneken dkk., “Young Children Share the Spoils After Collaboration,” Psy-
                chol Sci 22, (2011): 267–273.                                Buku ini tidak diperjualbelikan.
              46    K. Jensen dan J. B. Silk. “Searching for the Evolutionary Roots of Human Moral-
                ity,” dalam Handbook of Moral Development, 2  Ed. diedit oleh M. Killen dan J.
                                                  nd
                G. Smetana (New York, NY: Psychology Press, 2014), 475–494. Lihat juga (1) K.
                Jensen. “Social Regard: Evolving a Psychology of Cooperation,” dalam The Evolu-
                tion of Primate Societies (Chicago: Chicago University Press, 2012), 565–584.
              47    M. Numan. Neurobiology of Social Behavior: Toward an Understanding of the
                Prosocial and Antisocial Brain (Elsevier Inc., 2015), 277.


                                                       Social Connection  39
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63