Page 63 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 63
membantu orang lain. Ini jelas merupakan prinsip utama dari perilaku
kedermawanan.
Ajaran untuk berbagi dengan orang lain memiliki dasar yang sa-
ngat kuat dalam ajaran agama. Islam, misalnya, mengajarkan bahwa
di dalam harta yang dimiliki seseorang terdapat harta milik orang lain
yang tak berpunya. Setiap saat kaum Muslimin diperintahkan untuk
bersedekah dan tiap tahun secara rutin mengeluarkan zakat sebesar
2,5%. Agama Kristen mengajarkan soal perpuluhan dalam bentuk
diakonia dan kegiatan karitas. Kegiatan untuk berbagi kepada orang
yang tidak mampu dan menderita. Memang hubungan religiositas dan
perilaku kedermawanan masih menjadi perdebatan di kalangan ahli
pelbagai bidang, tetapi review pada sejumlah besar studi menunjukkan
bahwa religiositas dapat memprediksi kedermawanan seseorang. Sikap-
sikap religius yang dimiliki seseorang dapat dipakai untuk mempredik-
56
si kedermawanannya.
Berdirinya lembaga-lembaga kedermawanan—lembaga yang
memfasilitasi kedermawanan seseorang, seperti Badan Amil Zakat,
Infaq, dan Sedekah (Baznas), Dompet Dhuafa, Pos Keadilan Peduli
Umat, di kalangan muslim atau di kalangan Kristiani berupa lem-
baga-lembaga karitas yang tersebar luas—membuktikan bagaimana
agama memainkan peranan penting dalam soal perilaku kedermawan-
an (prososial) ini, terlepas dari motif apa yang dimiliki penyumbang.
Titik temu semua motif kaum muslimin adalah meng ikuti perintah Al-
Qur’an untuk membantu 8 kelompok orang. Survei PIRAC dan Ford
Foundation pada 2000 dan 2004 dalam Caring and Sharing: Pattern
of Giving in Indonesian Society (2005) menyimpulkan, masyarakat
Indonesia lebih dermawan daripada masyarakat Amerika Serikat. Jika
majalah Time, 24 Juli 2000, mengeklaim bahwa masyarakat AS me-
rupakan masyarakat paling dermawan di dunia de ngan sekitar 73% di Buku ini tidak diperjualbelikan.
antara mereka yang mampu memberikan derma (dibandingkan 44%
orang Jerman dan 43% orang Prancis), sebaliknya di Indonesia seba-
56 K. K. Stamatoulakis, “Religiosity and Prosociality,” Procedia-Social and Behavioral
Sciences 82, (2013): 830–834.
44 Neurosains Spiritual: Hubungan ...