Page 12 - TUGAS MAKALAH BAHASA INDONESIA DHARISMAN_Neat
P. 12

8







                                saja yang masuk ke dalam benaknya mudah saja mempengaruhinya tanpa

                                dikritisi. Di sini mereka sudah kehilangan jati dirinya dan lebih cenderung
                                meng-imitasi idolanya.

                                      Kemudahan  akses  internet  dengan  berbagai  jejaring  sosial  yang

                                tersedia  juga  berada  dalam  garda  depan  yang  menjadi  penyebab
                                kemerosotan  moral.  Tak  jarang  ditemukan  para  pelajar  yang  menyia-

                                nyiakan waktunya di depan komputer dengan membuka situs-situs yang
                                tidak bermanfat. Game online, facebookan, tweeteran dan lain-lain menjadi

                                kebiasaan anak bangsa. Dan tak jarang ditemukan mereka yang hilang rasa

                                optimisnya dengan melakukan. plagiat dari tulisan-tulisan di internet dalam
                                pengerjaan tugas.

                                      Melihat  berbagai  fenomena  di  atas,  di  sini  pendidikan  usia  dini

                                sebagai  dasar  pendidikan  anak  bangsa  perlu  dipertanyakan.  Apa
                                sebenarnya  yang  telah  ditanamkan  kepada  mereka  sejak  kecil?  Atau

                                jangan-jangan  sebenarnya  beberapa  hal  di  atas  memang  ditanam  sejak
                                kecil? Karena tak jarang kita temukan mereka-mereka yang memanjakan

                                anaknya dan melakukan belas kasih yang salah dan menjerumuskan.

                                      Berbagai  fenomena  ini  tak  lepas  dari  pengaruh  globalisasi  dan
                                modernisasi yang disalah artikan dengan westernisasi yang tidak diimbangi

                                dengan  pembentengan  diri.  Sehingga  mereka  bukannya  mengambil
                                manfaat, tetapi justru merusak diri sendiri secara perlahan- lahan. Tak ada

                                lagi pegangan kecuali ikut arus ke arah perubahan yang destruktif. Jati diri

                                digadaikan dengan dalih gengsi-gengsi yang dilancarkan dalam penjajahan
                                yang  kasat  mata.  Sebenarnya  kalau  ditelusuri  lagi,  maraknya  berbagai

                                problematika  sosial  yang  berkaitan  dengan  masalah  moralitas  ini,

                                disebabkan oleh keringnya nilai-nilai keagamaan pada setiap individu.
                                      Agama hanya dijadikan sebagai simbol tanpa makna. Orang hanya

                                sekedar bangga kalau dirinya disebut beragama, meskipun ia tidak pernah
                                menjalankan  ajaran-ajaran  agama.  Status  beragama  seringkali  hanya

                                dijadikan pelengkap dalam kartu tanda penduduk, tanpa pernah dipikirkan
                                tanggungjawab  serta  konsekuensi  yang  harus  ditanggungnya.  Sehingga
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17