Page 5 - Bisikan Ombak - by Suci Harjono
P. 5

Hampir semua  rumah-rumah nelayan  sangat sederhana
        dengan  atap rumah yang sangat rendah, terbuat dari seng-seng yang
        sudah  usang  di  makan usia.  Rumah  sederhana tersebut  biasanya di
        huni  sekitar 4-5 orang, ruangan di sekat dengan triplek tipis atau kain
        penutup sekedar untuk memberikan batas ruang-ruang privasi keluarga.
        Ruang tamu berusaha di hadirkan meskipun sangat sederhana dengan
        luas yang tidak terlalu lebar. Dapur tidak lebih dari 1x1,5m memanjang
        dengan peralatan dapur yang sederhana.
               Tak lebih  dari  20 meter  air laut  menerpa halaman  rumah
        warga yang dipenuhi  dengan kerikil pantai.  Semua penduduk  di
        kampung nelayan Malalayang menempati rumah yang bukan miliknya,
        hanya membuat rumah  di  belakang  perumahan  penduduk  di  bibir
        pantai.
               Nelayan  Malalayang menghuni  pemukiman  ini  sejak puluhan
        tahun  lalu,  tepatnya  tinggal  di  pemukiman  secara  turun  temurun.
        Harapannya adalah untuk mendapatkan sertifikat hak milik atas tanah
        dan  untuk mengembangkan kehidupan   mereka sebagai masyarakat
        nelayan. Status   tanah di Malalayang ini  berasal  dari peninggalan
        pemerintah  Belanda  pada  saat pejajahan  Belanda. Karena Indonesia
        merdeka, Belanda harus pulang sehingga tanah negara itu  kemudian
        digunakan membangun rumah oleh masyarakat setempat.
               “Belum selesai juga, Kak?”
               Sutriani,  si perempuan tua menoleh mendengar  tetangganya
        menyapa.  Sutriani  berumur limapuluh  empat tahun.  Tetapi  dari
        wajahnya kelihatan sudah berumur tujuhpuluh tahun. Badannya kurus
        dengan  perawakan  tinggi.  Kulitnya  kecoklatan  terlalu  lama  terpapar
        sinar matahari. Cara bicaranya cepat, khas orang Minahasa. Sehari-hari
        Sutriani menjemur ikan hasil tangkapan suaminya. Sesekali dia mencari
        kerang  untuk  dirangkai  menjadi  souvenir  yang  dititipkan  di  warung-
        warung dan kios yang tersebar di sekitar pantai Manado.  Sejak sebelum
        menikah Sutriani  sudah  membantu ayahnya menjemur ikan dan
        sekaligus memasarkan. Keahliannya membuat ikan kering tidak mudah
        busuk dan bertahan lama membuatnya bisa bertahan hidup.




        Bisikan Ombak_ Suci Harjono_sucihan03@gmail.com                     5
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10