Page 5 - Bab. 7 Polusi Lingkungan
P. 5
kerusakan dan/atau pencemaran lingkungan hidup yang berkaitan dengan kebakaran hutan
dan/atau lahan yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan.
Kriteria baku kerusakan akibat perubahan iklim didasarkan pada paramater antara
lain:
a. kenaikan temperatur;
b. kenaikan muka air laut;
c. badai; dan/atau
d. kekeringan.
3. Proses Polusi/Pencemaran
Pencemaran atau polusi dapat dibedakan bardasarkan pada tempat terjadinya, bahan
pencemarnya dan tingkat pencemaran. Berdasarkan tempat terjadinya, pencemaran dapat
dibedakan menjadi :
a. Pencemaran Air
b. Pencemaran Udara
c. Pencemaran Tanah
Menurut bahan pencemarnya (polutan), pencemaran dibedakan menjadi ;
a. Pencemaran Fisik, berupa botol, kaleng, plastik dan lain-lainnya.
b. Pencemaran Kimiawi. Pencemaran ini terdiri dari pupuk anorganik, zat radioaktif,
logam, detergen, pestisida dan minyak.
c. Pencemaran Biologi. Pencemaran dengan bahan pencemar berupa mikroorganisme,
misalnya Escherechia coli, Entamoeba coli, dan Salmonella thiposa.
Berdasarkan tingkat pencemarannya yaitu kadar zat pencemar dan lamanya kontak,
dibedaan menjadi tiga yaitu :
a. Pencemaran yang mengakibatkan gangguan ringan pada panca indera dan tubuh.
b. Pencemaran yang mengakibatkan sakit kronis.
c. Pencemaran yang menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam lingkungan
dikarenakan besarnya kadar zat-zat pencemarnya.
B. Pencemaran Limbah Padat
Limbah dari berbagai macam bentuk dan jenis bertumpuk pada satu tempat
mengakibatkan terjadinya pembusukan dengan bantuan mikroorganisme. Adanya musim hujan
dan kemarau ganti-berganti, proses pemecahan bahan organik oleh bakteri penghancur dalam
suasana aerob maupun anerob menimbulkan gas.
1. Beberapa jenis komponen limbah padat
a. Logam Berat
Penggunaan logam berat dalam keperluan sehari-harin secara langsung
maupun tidak langsung telah mencemari lingkungan. Logam-logam tersebut
diketahui dapat mengumpul di dalam tubuh suatu organisme, dan tetap berada
dalam tubuh dalam jangka waktu lama sebagai racun yang terakumulasi.
Minamata disease adalah hilangnya kemampuan untuk bergerak karena
kerusakan syaraf, yang ditemukan pada nelayan-nelayan ikan di Teluk Minamata
dan Sungai Jintsu. Hal ini disebabkan karena lingkungan yang tercemar dengan
logam raksa (Hg) yang mengakibatkan keracunan. Logam berat tersebut tidak
dapat dihancurkan oleh mikroorganisme dan terakumulasi pada dasar sedimen
sungai dan danau.
Terdapat lima sumber logam berat di perairan tawar, yaitu :
(1) Geological Weathering, sumber ini merupakan background level.
(2) Industri logam.
(3) Pemakaian bahan logam.
(4) Logam berat yang berasal dari buangan kotoran hewan dan manusia.
(5) Pencucian bahan logam dari sampah.
Logam berat tersebut antara lain : Timah Hitam (Pb), Raksa (Hg), Kadmium (Cd),
Kromium (Cr).
b. Plastik
Plastik merupakan bahan polimer sintetis yang murah, kuat, mudah diperoleh dan
tahan lama. Dalam kehidupan sehari-hari plastik digunakan dalam bentuk botol
dan lembaran pembungkus atau kemasan bahan arsitektur, komponen kendaraan,
3