Page 10 - Bab. 7 Polusi Lingkungan
P. 10

lemak  atau  minyak  hewani  dan  nabati  serta  senyawa  kimia  lainnya.  Pada  umumnya
                             detergen  dapat  dibuat  dengan  cara    sulfonasi  alkyl  benzena  dan  cara  sulfasi.
                             Sedangkan sabun merupakan garam yang terbentuk dari asam karboksilat dan basa kuat,
                             antara lain NaOH dan KOH. Untuk membuat sabun keras menggunakan NaOH, sedangkan
                             KOH  digunakan  untuk  sabun  lunak  (sabun  bayi,  sabun  mandi).  Asam  lemak  yang
                             digunakan adalah asam laurat dan asam palmitat.
                                   Detergen  yang  menggunakan  bahan  permukaan  ABS,  maka  detergen  yang
                             dihasilkan   merupakan   jenis   keras (detergen   untuk   mencuci)   dan   apabila
                             menggunakan  bahan  SLS  akan   menghasilkan  detergen  jenis  lunak,   misalnya
                             shampoo.  Detergen  jenis  keras  molekulnya  sukar  diuraikan  oleh  mikroorganisme
                             sehingga  tetap  utuh  walaupun  sudah  bertahun-tahun.  Dapat  dibayangkan  berapa
                             banyak  limbah  detergen  yang  mencemari  lingkungan  (tanah  dan  air)  setiap  hainya,
                             bulan  dan  tahun  apabila  struktur  molekulnya  sukar  diuraikan  oleh  mikroorganisme.
                             Pada  detergen  terdapat  bahan  penunjang  daya  kerja  detergen  yaitu  STTP  (Sodium
                             Tripolyphospat/  Na5P3O10)  yang  berguna  untuk  mengikat  ion-ion  Ca 2+  atau  ion-ion
                                 2+
                             Mg ,   sehingga   detergen   tetap   menghasilkan   busa   pada   air   sadah.   CMC
                             (Carboxymethyl celullose) berfungsi menambah busa detergen.
                                   Masalah  limbah  detergen  mulai  dipecahkan  dengan  cara  mengubah  struktur
                             molekul  komponen  secara  kimia  sehingga  lebih  mudah  dipecah  oleh  bakteri,  yaitu
                             perubahan  struktur  dari  yang  bersifat  nonbiodegradable  menjadi  biodegradable.
                             Bahan  natrium  tripolifosfat  (Na5P3O10)  tidak  bermasalah  di  lingkungan  sebab  ion
                             P3O10-5  akan  mengalami  reaksi  hidrolisis  dan  memproduksi  ortofosfat  yang  tidak
                             beracun, dengan reaksi sebagai berikut :
                                   P3O10-5  +  2H2O      2HPO4-2  +  H2PO4-
                                   Berbagai  cara  dilakukan  oleh  industri  detergejen  untuk  menghilangkan  fosfat
                             dengan  bahan  pengganti  yaitu  NTA  (trinatrium  nitrilo  asetat).  NTA  secara  normal
                             dapat terdegredasi  dalam  sistem  pengolahan  dan  di  dalam  lingkungan tetapi tidak
                             dalam kondisi anaerobik.

                           b. Non Domestik
                                   Limbah  non  domestik  merupakan  limbah  yang  berasal  dari  pembuangan  sisa
                             produksi dalam industri, lahan pertanian, peternakan dan perikanan.
                              1)  Limbah Industri
                                Banyak  industri  pengolahan  yang  menjadi  sumber  pencemaran  air,  baik  industri
                                pengolahan  makanan  maupun  industri  minuman.  Selain  itu  sumber  pencemaran
                                yang  lain dari  industri  kimia,  industri tekstil,  industri kulit,  industri  mineral  non
                                logam dan industri listrik.
                                Industri  tekstil  dan  kulit  menghasilkan  limbah  utama  dalam  penggunaan  zat
                                warna. Beberapa zat warna seperti Na2Cr2O7 mengandung Cr yang berbahaya. Juga
                                senyawa Naftol  yang digunakan dalam  industri batik. Dalam  industri kimia  besar
                                meliputi pabrik pembuat bahan pengawet kayu, pabrik cat, pabrik tinta, pupuk
                                pestisida  dan  sabun  termasuk  dalam  kategori  penghasil  limbah  B3. Pembuatan
                                cat menghasilkan beberapa lumpur cat beracun.
                              2)  Pertanian
                                Limbah  pertanian  dapat  berupa  sisa,  tumpahan  ataupun  penyemprotan  pestisida
                                dan  herbisida  yang  berlebihan.  Sifat  dari  limbah  tersebut  adalah  stabil  artinya
                                tidak terurai  dialam  sehingga zat tersebut akan  mengendap  dalam tanah,  sungai
                                atau laut  yang akan memengaruhi orgainsme  yang hidup di dalamnya. Pemupukan
                                yang  berlebihan  akan  memengaruhi  berkembangnya  tumbuhan  air  seperti  enceng
                                gondok,  yang  menutupi  permukaan  perairan.  Kejadian  tersebut  dukenal  dengan
                                eutrofikasi.


                        3. Sifat-sifat Air Tercemar
                                Air yang tercemar dapat diketahui dengan pengujian sifat-sifat air tersebut yaitu antara
                           lain :
                           a.  Nilai pH
                                    Air yang normal mempunyai pH antara 6 sampai 8. Sedangkan pH air yang
                              tercemar  berbeda-beda  tergantung  dari  jenis  buangannya.  Dalam  kolam  yang
                              mempunyai  pH  antara  6,7  sampai  8,6,  populasi  ikan  dalam  kolam  tersebut
                                                                8
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15