Page 246 - RBDCNeat
P. 246
pesan kepada kakaknya kalau fotoku sudah dikirim. Setelah
beberapa menit ternyata aku membaca laporan bahwa fotoku
tersebut GAGAL TERKIRIM.
Beberapa menit kemudian Kang Ilham meng-sms, “Din,
kok fotonya belum sampai? Dini, gak salah kirim? Ngirimnya
ke nomor mana?”
“Aa maaf, sudah beberapa kali Dini mengirim foto tapi
selalu gagal. Gimana kalau nanti aja, kalau kita ketemu lagi?”
balas sms-ku.
“Ya udah... Kalau foto-nya gak bisa terkirim jangan
dipaksakan. Nanti pulsanya habis. HP Aa jadul, tidak ada
kameranya. Sekarang malah sedang diperbaiki di counter.”
”Hp Dini juga sama, gak ada kameranya. Nanti kalau kita
ketemu lagi Dini bawa foto yang sudah jadi saja.”
Obrolan via sms di antara kami berdua pun terus
berlanjut sampai akhirnya aku mendapat sms yang cukup
mengejutkanku.
“Maaf, Dini yang shalehah! Dini mau nggak jadi istri Aa?
Kalau Aa siap menjadi suami Dini.”
Deg. Kaget. Aku meraba dada ini. Dalam hati aku bertanya,
“Ya Allah, mengapa kejadiannya harus seperti ini?”
“Amin-amin-amin Ya Allah, ya Rabbal alamin. Aa, Dini
masih jauh untuk memikirkan ke jenjang pernikahan. Dini ingin
sekolah dulu. Kalau bisa Dini ingin kuliah dulu.”
“Kalau sudah selesai kuliah nanti Dini mau nggak jadi istri
Aa? Aa insya Allah siap menunggu sampai Dini jadi sarjana!”
210 | Roda Berputar dalam Cahaya