Page 242 - RBDCNeat
P. 242
alasan mengapa aku ingin sekali bersekolah di sana. Setelah
mendengar penjelasanku, Ibu setuju untuk memasukanku
ke SLB YPAC.
Ibu mulai mencari informasi tentang SLB YPAC dan
lokasinya. Akhirnya Ibu menemukan lokasi SLB YPAC.
Meski tempatnya cukup jauh dari tempat tinggalku, tidak
menyurutkan keinginanku bersekolah di sana. Apalagi kini
Ibu sudah punya mobil. Jadi, kalau berangkat sekolah bisa
menggunakan mobil dan tidak perlu naik angkot. Ibu pun
sudah siap belajar mengendarai mobil sendiri agar bisa
mengantar-jemputku. Katanya Ibu berani membawaku
sendiri dengan mobil, tapi kalau mengendarai motor tidak
berani. Ibu khawatir aku jatuh.
Dengan penuh semangat karena akan bersekolah di
sekolah yang baru, aku dan Ibu mendaftarkanku di SLB
YPAC. Namun, ketika bertemu dengan pihak sekolahnya,
kami mendapatkan penyambutan yang kurang mengenakkan.
Beliau mempertimbangkan jarak rumahku dengan SLB YPAC
yang cukup jauh sehingga khawatir kalau dipaksakan sekolah
di sana nanti jadi jarang masuk sekolah karena kecapean.
Kami membenarkan perkataan beliau meski aku sangat ingin
bisa sekolah di sana.
Akhirnya, aku dan Ibu pulang dengan tangan hampa.
Aku mencoba menahan tangis. “Kenapa guru-guru di sana
seperti tidak memiliki rasa simpati sama sekali kepadaku
yang ingin sekolah di situ? Mereka malah seperti acuh.” Aku
merenung untuk memutuskan akan sekolah di mana. Mau
mencari sekolah yang baru, yang belum tentu paham dengan
206 | Roda Berputar dalam Cahaya