Page 71 - RBDCNeat
P. 71
Sampai suatu saat aku jatuh sakit. Cukup parah sakitku
kala itu karena setelah sembuh pun aku merasa agak susah
berjalan karena kakiku terasa sakit. Meski aku bukan anak
manja, tapi begitu melihat aku sakit Mama tidak tega dan
memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya.
Kondisi keuangan yang serba kekurangan telah memaksa
Mama menjual rumahnya dengan harga murah. Uangnya
digunakan Mama untuk biaya berobat nenek dan membayar
utang nenek di warung.
Setelah rumah dijual, Mama dan aku pun tinggal di rumah
nenek. Di sana Mama membuka warung kecil-kecilan dari
sisa penjualan rumah. Mungkin karena Mamakurang mampu
mengelola keuangan akhirnya usaha Mama ini bangkrut.
Suatu ketika Mama mendatangi saudaranya untuk
menagih utang warung. Jumlahnya lumayan untuk menambah
modal warung dan untuk menutupi utang Mama. Namun,
ketika ditagih bukannya uang yang Mama dapatkan malah
kerMamatan yang terjadi di antara mereka.
Tidak mau ada kerMamatan, Mama mengalah, pergi entah
ke mana dan baru kembali pada sore harinya. Rupanya Mama
pergi menemui orang yang membeli rumah Mama dengan
maksud menagih sisa uang penjualan rumah.
Lagi-lagi Mama bertepuk sebelah tangan. Menurut si
pembeli rumah, sisa pembayaran sudah diambil oleh orang
yang mengaku disuruh Mama. Padahal Mama tak pernah
menyuruh siapa pun untuk mengambil uang itu.
Bayangkan, Mama pergi seharian, tapi pulang ke rumah
Roda Berputar dalam Cahaya | 35