Page 38 - Modul Discovery Learning Terintegrasi Etnosains Hidrolisis Garam
P. 38
1. Tidak Terjadi Hidrolisis
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami hidrolisis
karena jika ion-ion tersebut bereaksi dengan air akan segera terionisasi
Kembali secara sempurna menjadi ion-ion semula (Sudarmo, 2013).
Contoh garam yang tidak mengalami hidrolisis dalam kehidupan sehari-
hari adalah garam dapur. Garam dapur biasanya dimanfaatkan oleh masyarakat
terutama ibu-ibu untuk menambah cita rasa masakan mereka. Garam dapur
dikenal oleh masyarakat sebagai uyah (Agustin et al;2018). Garam NaCl terdiri
_
+
dari kation ( ) dan anion ( ), keduanya tidak bereaksi (terhidrolisis) karena
keduanya berasal dari elektrolit kuat yaitu dari asam kuat (HCl) dan basa kuat
(NaOH). Reaksi yang terjadi sebagai berikut :
NaCl (aq) ⟶ Na + (aq) + Cl − (aq)
Na + (aq) + H O ↛ tidak terjadi reaksi hidrolisis
2 (l)
Cl − (aq) + H O ↛ tidak terjadi reaksi hidrolisis
2 (l)
+
Kationnya tidak dapat memberikan H dan anionnya tidak dapat
memiliki afinitas untuk ion H (tidak mempengaruhi konsentrasi ion H dan
+
+
−
OH dalam larutan). Oleh karena itu larutan tersebut merupakan larutan
netral.
2. Hidrolisis Parsial
Hidrolisis parsial adalah hidrolisis yang terjadi pada salah satu jenis ion saja
(pada anion atau kation saja).
A. Hidrolisis Anion
Garam yang mengalami hidrolisis anion adalah garam yang mengalami
hidrolisis pada anion saja. Garam yang mengalami hidrolisis anion adalah
garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat. Berdasarkan konsep
hidrolisis, anion yang berasal dari asam lemah akan terhidrolisis kemudian
akan menghasilkan ion OH
−
38