Page 29 - Modul Discovery Learning Terintegrasi Etnosains Hidrolisis Garam
P. 29

BATIK LASEM, KABUPATEN REMBANG






                                                      Lalu Bu, apa kaitan antara batik Lasem dengan materi
                                                      hidrolisis garam yang sedang kita pelajari ini?



                                               Mari kita cari tahu jawabannya. Silahkan dibaca untuk

                                               materi  hidrolisis  garam  pada  modul  yang  sudah  Ibu
                     Gambar 8. Batik Lasem     berikan



                           Batik tulis Lasem merupakan salah satu batik pesisir yang ada di Indonesia yang

                    memiliki ciri khas tersendiri dimana batik Lasem terkenal dengan warna abang gethih pitik

                    (merah darah ayam). Batik Lasem sangat dipengaruhi adanya akulturasi budaya Tionghoa
                    yang tinggal di Lasem dan kemudian   mewariskan   budaya   membatik kepada   warga

                    masyarakat      pribumi.  Dari  akulturasi  inilah  dapat  menjadi  bukti  bahwa  masyarakat

                    Indonesia dan Tionghoa telah membaur sejak dahulu, karena batik Lasem ini sudah ada

                    sejak kedatangan Na Li Ni istri dari anak buah Cheng Hoo yaitu Bi Nang Un pada tahun
                    1413  M.  Hal  ini  dapat  menjadi  contoh  bagi  masyarakat  untuk  memiliki  sikap  saling

                    menghargai dan toleransi dengan budaya lain, namun tanpa menghilangkan ciri khas khusus

                    dari budaya asli. Selain hal   tersebut   juga   adanya   inisiasi   Lasem sebagai   sentra   batik

                    tulis.

                           Desa  Babagan  mampu  menjadi  pioneer  gerakan  sosial  yaitu  adanya  agent      of
                    change yang menggerakkan   masyarakat Desa Babagan untuk komitmen membangun batik

                    di Lasem. Dari kondisi itulah, di Desa Babagan banyak  bermunculan  para  pengrajin  batik

                    hingga   didapati   bahwa   di   Desa   Babagan terdapat    paling    banyak    pengrajin    batik

                    dibanding  dengan  semua  desa  yang  ada  di Lasem serta di tingkat Kabupaten Rembang.

                    Paguyuban   Pecinta   Batik   Indonesia meyakini bahwa Lasem sebagai “The Big 5 (Five)
                    Batik”  yaitu  Pekalongan,  Solo,  Yogyakarta,  Banyumas  dan  Lasem.    Unjiya,    (2014)

                    menyampaikan  di  Museum  Nasional  Batik, Batik  Lasem  sebagai  salah  satu  varian

                    klasik yang   memiliki   corak   kekhasan   tersendiri.







                                                                                                           29
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34