Page 31 - Modul Discovery Learning Terintegrasi Etnosains Hidrolisis Garam
P. 31
PROSES PEMBUATAN BATIK
Proses pembuatan batik dimulai dengan menciptakan motif, menggambar
desain, melelehkan malam, membatik, hingga proses pewarnaan dan
pencuciannya. Dalam proses pewarnaan dan pembuatan batik menggunakan
bahan-bahan kimia yang bisa dijadikan sumber belajar dalam materi hidrolisis
garam berbasis kearifan lokal. Selain siswa dapat mempelajari proses pembuatan
batik Semarang, siswa juga belajar untuk melestarikan bahkan mengembangkan
kearifan lokal yang ada di Rembang.
Batik Lasem sudah banyak di produksi oleh industri-industri rumah tangga. Dalam
proses pembuatannya kita membutuhkan peralatan dan bahan-bahan sebagai
berikut.
1. Kain Mori / Kain Sutera
Kain mori merupakan bahan utama dalam pembuatan batik.
Alasan penggunaan kain mori dikarenakan kain mori lebih
mudah menyerap warna, bewarna putih sehingga
mempermudah dalam proses pewarnaan, hasil pewarnaan
lebih bagus dan lebih tahan lama. Selain kain mori, dapat Gambar 12. kain mori
Sumber:Indonesiasurgabatik
juga digunakan kain sutera.
.blogspot.com/
2. Canting
Canting merupakan alat yang digunakan untuk melukis batik
(mengaplikasikan malam pada kain). Canting terbuat dari
tembaga dan kayu/bambu pada bagian gagangnya. Canting
Gambar 13. Canting berfungsi untuk isen, pembentuk pola dan sebagainya.
Sumber: jnjbatik
3. Malam
Malam merupakan bahan yang digunakan dalam batik tulis
maupun cap. Malam mempunyai beberapa fungsi, sesuai dengan
jenis-jenisnya. Malam tembok digunakan untuk mengisi
(memblok) suatu pola. Malam klowong digunakan untuk
mempertegas pola (nglowongi), sedangkan malam bironi
digunakan untuk menutupi bagian warna biru atau isen-isen. Gambar 14. malam
Sumber: alatbatik.net
31