Page 16 - EMY SOHILAIT DASAR KALKULUS
P. 16

terdiri atas bilangan bulat positif, bilangan nol dan bilangan pecahan a/b dengan a
               dan b  bulat. Jika a  merupakan anggota himpunan S, maka dituliskan a   dan dibaca
                                                                                            S
               “a elemen S”. Jika a   bukan anggota himpunan S, maka dituliskan  a  dan dibaca “a
                                                                                         S
               bukan elemen S”.

               Pada  umumnya,  sembarang  himpunan  dapat  dinyatakan  dengan  2  cara.  Pertama,

               dengan mendaftar seluruh anggotanya. Sebagai contoh, himpunan A           yang terdiri atas

               unsur-unsur 1,2,3,4,5,6,7,8,9 dapat dinyatakan sebagai:   A     {1, 2, 3, 4, 5, 6,7, 8, 9}
                     Cara yang kedua, yaitu dengan menuliskan syarat keanggotaan yang dimiliki oleh

               seluruh anggota suatu himpunan tetapi tidak dimiliki oleh unsur-unsur yang bukan

               anggota himpunan tersebut. Apabila himpunan A         di atas dinyatakan dengan cara ini,

               maka dapat ditulis:

                       A   {x  x  bilangan   bulat  positif   kurang   dari   10 }

               Himpunan A    disebut himpunan bagian himpunan B, ditulis  A      B, jika setiap anggota

               A  merupakan anggota B. Kiranya tidaklah sulit untuk dipahami bahwa             A  untuk
               sebarang himpunan A     .

                     Dalam  kehidupan  nyata  seringkali  dijumpai  bilangan-bilangan  yang  tidak

               rasional.  Bilangan  yang  tidak  rasional  disebut  bilangan  irasional.  Contoh-contoh

               bilangan irasional antara lain adalah  2  dan .


               1.1.1.  Operasi-operasi Bilangan Real

               Jika a, b, c merupakan anggota dari himpunan bilangan real R, maka :

               1.    a + b dan ab adalah elemen dari R            Hukum ketertutupan

               2.    a + b = b + a                                Hukum komutatif penjumlahan
               3.    a + (b + c) = (a + b) + c                    Hukum asosiatif penjumlahan

               4.    ab = ba                                      Hukum komutatif perkalian

               5.    a(bc) = (ab)c                                Hukum asosiatif perkalian

               6.    a(b + c) = ab + ac                           Hukum distributif
               7.   a + 0 = 0 + a = a,  1 . a = a . 1 = a     0 disebut sebagai identitas terhadap

                    penjumlahan, 1 disebut sebagai identitas terhadap perkalian.







                                                            17
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21