Page 80 - Pelatihan Vokasi (Tinjauan Filsafat dan Rekonstruksi Teori) - Andi Amal Hayat
P. 80
konsepsi pemikiran yang telah dikeluarkan oleh
pemikira-pemikir terdahulu. Kewajiban para
rekonstruktor adalah melihat pada segala sisi, agar
kemudian sesuatu yang coba dibangun kembali sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya dan terhindar pada
subjektifitas yang berlebihan, dimana nantinya dapat
mengaburkan susbstansi dari sesuatu yang ingin kita
bangun tersebut.
Untuk mencapai tujuan itu, rekonstruksionisme
berusaha mencari kesepakatan semua orang
mengenai tujuan utama yang dapat mengatur tata
kehidupan manusia dalam suatu tatanan baru pada
seluruh lingkungannya. Maka melalui lembaga dan
proses pendidikan, rekonsruksionisme ingin
merombak tata susunan lama dan membangun tata
susunan hidup kebudayaan yang sama sekali baru.
Aliran rekonstruksionisme berkeyakinan bahwa tugas
penyelamatan dunia merupakan tugas semua umat
manusia atau bangsa. Karenanya pembinaan kembali
daya intelektual dan spiritual yang sehat akan
membina kembali manusia melalui pendidikan yang
tepat atas nilai dan norma yang benar pula demi
generasi sekarang dan yang akan datang, sehingga
terbentuk dunia baru dalam pengawasan umat
manusia (Ali Mudhofir, 1996).
Fokus dalam aliran pendidikan rekonstruksionisme
adalah :
1. Promosi pada penggunaan problem solving tetapi
tidak harus dirangkaikan dengan penyelesaian
problema sosial yang signifikan.
2. Mengkritik pola life-adjustment (perbaikan tambal-
sulam).
3. Pendidikan perlu berfikir tentang tujuan-tujuan
jangka pendek dan jangka panjang. Untuk itu
PELATIHAN VOKASI 73