Page 79 - Pelatihan Vokasi (Tinjauan Filsafat dan Rekonstruksi Teori) - Andi Amal Hayat
P. 79
Namun dalam tahapan evaluasi pasca pelatihan
tersebut, perangkat evaluasinya hanya mengukur
pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta
sesaat setelah pelatihan. Evaluasi pasca pelatihan
sebaiknya dilakukan setelah peserta kembali ke
wilayak kerja masing-masing dengan menilai
penerapan kompetensi dan hasil kerjanya setelah
mengikuti pelatihan. Jika masih terdapat
diskrepansi kompetensi kerja, maka dilanjutkan
dengan bimbingan lanjutan.
Jika dibandingkan dengan model pelatihan lainnya,
model pelatihan ini merupakan model yang dapat
diterapkan dalam pelatihan vokasi berbasis
kompetensi. Untuk penyempurnaannya, perlu
ditambahkan tahapan bimbingan lanjutan sebagai
bagian dari tanggungjawab lembaga pelatihan
untuk memonitor perkembangan kompetensi
alumninya di lapangan.
B. REKONSTRUKSI / PENGEMBANGAN MODEL
Rekonstruksionisme adalah salah satu aliran dalam
filsafat pendidikan yang bercirikan radikal. Bagi aliran
ini, persoalan pendidikan dan pelatihan dilihat jauh
kedepan dan perlu diusahakan terbentuknya tata
peradaban yang baru (Marbun, 1996).
Rekonstruksi yang berarti membangun atau
pengembalian kembali sesuatu berdasarkan kejadian
semula, dimana dalam rekonstruksi tersebut
terkandung nilai – nilai primer yang harus tetap ada
dalam aktifitas membangun kembali sesuatu sesuai
dengan kondisi semula. Untuk kepentingan
pembangunan kembali sesuatu, apakah itu peristiwa,
fenomena-fenomena sejarah masa lalu, hingga pada
PELATIHAN VOKASI 72