Page 92 - Pelatihan Vokasi (Tinjauan Filsafat dan Rekonstruksi Teori) - Andi Amal Hayat
P. 92
berbasis kompetensi harus digunakan untuk
mengeliminasi keberlanjutan "pelatihan berbasis
konseptensi” yang selama ini berlangsung di tengah
perkembangan dunia. Pembelajaran dengan model
tradisional dianggap tidak efisien karena tidak mampu
mengukur pencapaian standar kompetensi kerja
secara jelas dan spesifik yang didasarkan pada 4
(empat) kelompok kompetensi yaitu kompetensi
teknis, metode, social, dan kompetensi partisipatif.
Lebih lanjut Watson (1990) menyimpulkan bahwa
pelatihan berbasis kompetensi memiliki potensi yang
luar biasa untuk dilaksanakan di industri kerja
khususnya tentang pemenuhan level keterampilan
dasar bagi job seeker. Begitu pun Delker (1990)
menemukan bahwa program pelatihan yang sukses
dan tepat dalam peningkatan kompetensi SDm adalah
melalui pelatihan berbasis kompetensi.
Pendekatan terintegrasi terhadap kompetensi
didukung oleh logika konsep kompetensi. Menurut
Kamus Oxford, kompetensi menunjukkan
"kemampuan untuk melakukan sesuatu" atau
"kemampuan untuk menyelesaikan tugas". Macquarie
Concise Dictionary mendefinisikan bahwa kompetensi
sebagai “kualitas kompetensi”, dimana kompeten
berarti berkualifikasi “baik” atau “mampu”.
Secara signifikan, kedua kamus tersebut
mendefenisikan kompetensi dengan berfokus pada
orang yang kompeten yang memiliki kemampuan atau
kapabilitas, yang akan menyelesaikan pekerjaan nya
dengan baik dan memuaskan. Penjelasan tentang
kemampuan atau kapabilitas diperlukan untuk kinerja
yang baik dari suatu pekerjaan khususnya pada aspek
PELATIHAN VOKASI 85