Page 138 - Filosofi dan Teori Pendidikan Vokasi Dalam Menciptakan Peserta Didik Menghadapi Dunia Kerja - First Wanita
P. 138
Banyak anak-anak terampil tidak bisa sukses karena
tidak cakap/cerdas dalam bersosialisasi, bersikap, tidak
mampu memahami persoalan baru yang terjadi, tidak
memiliki jiwa pekerja keras, pesimis, tidak berani
mengambil resiko, komitmen kerja rendah, tidak kreatif,
tidak berorientasi pada tujuan masa depan. Kegagalan
dan kesuksesan seseorang dalam kerja banyak
ditentukan oleh kemampuan dan kapasitasnya dalam
bersikap dan memandang masalah-masalah kerja dan
pekerjaan. Untuk itu pendidikan kejuruan selain harus
menguatkan keterampilan keras (hard skill) juga harus
mumpuni dalam pengembangan keterampilan lunak (soft
skill). Bahkan soft skill saat ini dan kedepan semakin kuat
prosentasenya dalam mendongkrak karir seseorang
karena berbagai jenis keterampilan keras semakin dibuat
mudah dipelajari dengan menggunakan berbagai
perangkat lunak komputer. Sejalan dengan pemikiran
tersebut menurut Pavlova (2009) tradisi dari pendidikan
kejuruan adalah menyiapkan siswa untuk sukses dalam
karir dan pekerjaan. Jadi pendidikan kejuruan sebagai
pendidikan untuk dunia kerja adalah tradisinya
pendidikan kejuruan itu sendiri.
Di Indonesia pendidikan kejuruan merupakan
pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta
didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
Indonesia menempatkan pendidikan kejuruan sebagai
bagian dari sistem pendidikan nasional untuk
menyiapkan lulusan bekerja atau melanjutkan ke jenjang
lebih tinggi atau bekerja mandiri berwirausaha. Sasaran
dan tujuan pendidikan kejuruan di Indonesia diatur dalam
128