Page 15 - Latihan Flip
P. 15
protein mungkin perlu dibatasi atau dikurangi pada kondisi tertentu, misalnya ketika
tubuh mengalami kerusakan atau gangguan fungsi ginjal.
9. Akibat Kelebihan dan Kekurangan
Di bawah ini beberapa tanda defisiensi protein yang bisa mengganggu kesehatan.
1. Mudah lapar
Salah satu akibat dari kekurangan protein yang paling sering terlihat yaitu mudah
lapar. Protein menjaga kadar gula darah tetap stabil. Bila jumlah protein tidak cukup,
tingkat glukosa pun menjadi tidak seimbang.
Akibatnya, tubuh akan mendorong untuk terus makan seolah-olah belum
mendapatkan sumber energi yang cukup. Jika terus dibiarkan, hal ini bisa
meningkatkan risiko obesitas atau kegemukan.
2. Gangguan kognitif
Selain mudah lapar, kekurangan protein dapat memicu naik turunnya gula darah
yang bisa memengaruhi kesehatan otak. Alhasil, otak menjadi kesulitan untuk fokus,
berpikir, hingga sering merasa linglung.
Hal ini telah dibuktikan melalui studi dari Brain Disorders & Therapy . Penelitian
tersebut mengungkapkan bahwa diet rendah protein berdampak pada komunikasi
neuron yang mengubah sistem saraf (neurotransmitter).
Kondisi tersebut mungkin terjadi karena tubuh tidak dapat melepaskan nutrisi
karbohidrat untuk energi dan menggerakkan otak akibat kurangnya protein. Oleh
sebab itu, memenuhi kebutuhan protein harian penting demi menjaga kesehatan otak.
3. Beberapa bagian tubuh membengkak (edema)
Kondisi edema terjadi ketika penumpukan cairan pada jaringan dan rongga tubuh
yang menyebabkan pembengkakan. Salah satu penyebab edema yaitu kekurangan
protein.
Pada saat Anda tidak mendapatkan asupan protein yang cukup, tubuh juga
kekurangan serum albumin. Serum albumin merupakan salah satu jenis protein yang
disimpan dan diedarkan dalam darah.
Bila tubuh kekurangan albumin, pembengkakan pada bagian tubuh yang
terpengaruh pun muncul. Hal ini juga mungkin terjadi karena defisiensi protein
menyulitkan tubuh mengatur dan menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.
Modul Protein Dan Cara Perhitungan Mutu Protein