Page 17 - Latihan Flip
P. 17
terkelupas atau pecah,
tampak memerah, serta
ruam kulit.
Di lain sisi, defisiensi protein dapat membuat kuku Anda mudah rapuh mengingat
bagian ini mengandung keratin yang cukup banyak. Namun, masalah pada kulit dan
kuku umumnya dijumpai pada kasus defisiensi protein yang sangat parah.
8. Mudah sakit
Protein berfungsi dalam membangu senyawa pada sistem kekebalan tubuh. Jika
jumlah protein dalam tubuh tidak tercukupi, tubuh mungkin menjadi lemah untuk
melawan virus atau bakteri. Tidak heran bila tubuh mudah terserang penyakit.
Sementara itu, kurangnya protein juga menurunkan produksi sel darah putih.
Jika terluka, tubuh membutuhkan protein baru untuk menyembuhkan dan
membangun kembali sel, jaringan, dan kulit. Kekurangan protein tentu dapat
membuat luka lebih lama untuk sembuh.
9. Pertumbuhan anak terhambat (stunting)
Protein tidak hanya membantu menjaga massa otot dan tulang, melainkan juga
penting untuk pertumbuhan anak. Kekurangan protein tentu akan sangat berbahaya
bagi anak karena tubuhnya membutuhkan asupan protein yang seimbang.
Faktanya, stunting merupakan tanda malnutrisi pada masa kanak-kanak yang sering
terlihat, dilansir dari jurnal Maternal & child nutrition .
Oleh sebab itu, para orangtua perlu memerhatikan asupan gizi, terutama protein,
pada anak mereka guna mencegah terjadinya stunting .
Meski kekurangan protein tidak baik bagi tubuh, kelebihan protein juga bisa berpotensi
menimbulkan masalah kesehatan. Berikut ini adalah beberapa dampak kelebihan
protein dalam tubuh:
1. Penumpukan keton dan bau mulut
Mengganti asupan makanan berkarbohidrat, seperti nasi, dengan mengonsumsi terlalu
banyak makanan berprotein tinggi dapat menyebabkan tubuh mengalami kondisi
yang disebut ketosis.
Kondisi ini bisa mambuat zat kimia keton menumpuk di dalam tubuh, sehingga
menyebabkan bau mulut. Selain itu, penumpukan keton juga dapat membahayakan
ginjal.
2. Peningkatan berat badan
Modul Protein Dan Cara Perhitungan Mutu Protein