Page 16 - Latihan Flip
P. 16
Perlu diingat bahwa edema termasuk gejala kekurangan protein yang parah, atau
disebut kwashiorkor. Kondisi ini umumnya ditandai dengan pembengkakan pada
perut, atau perut buncit dengan badan yang kurus.
4. Kehilangan massa otot
Protein berperan penting dalam mendukung pertumbuhan dan kekuatan otot. Hal ini
dikarenakan jaringan otot tubuh merupakan bagian yang paling banyak menyimpan
dan menggunakan protein.
Bila mengalami defisiensi protein, protein dalam otot rangka akan diambil secara
perlahan untuk memenuhi kebutuhan protein. Tidak heran bila otot yang tidak
mendapat protein yang cukup akan menyusut dan massanya ikut turun.
Tidak hanya itu, juga bisa merasakan nyeri dan kram akibat kekurangan zat gizi
makro yang satu ini.
5. Perlemakan hati
Umumnya, perlemakan hati disebabkan penyalahgunaan alkohol dalam jumlah
banyak. Namun, masalah liver ini juga bisa diakibatkan oleh def
isiensi protein.
Penyebab pastinya belum diketahui, tetapi para ahli berpendapat hal ini mungkin
terjadi karena tubuh tidak menghasilkan lipoprotein yang cukup. Jenis protein yang
satu ini bertugas untuk mengangkut lemak.
Alhasil, penumpukan lemak pada hati dapat menyebabkan kegagalan fungsi hati bila
terus dibiarkan.
6. Rambut rontok
Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab kerontokan rambut dan salah satunya
yakni defisiensi protein. Pasalnya, rambut mengandung 90% protein dan kekurangan
protein dapat membuat rambut mudah rapuh dan rontok.
Selain itu, rambut menjadi lebih kering, mengalami perubahan warna, dan menjadi
tampak tipis.
Walaupun demikian, para ahli masih membutuhkan penelitian lebih lanjut. Hal ini
bertujuan mengetahui apa penyebab pasti defisiensi protein memengaruhi kesehatan
rambut.
7. Masalah pada kulit dan kuku
Bagi orang yang kekurangan protein sering kali mengalami perubahan pada kulit dan
kuku. Bagaimana tidak, kedua hal tersebut sebagian besar terbuat dari protein.
Sebagai contoh, kwashiorkor pada anak-anak bisa dibedakan dengan ciri-ciri kulit
yang bermasalah, seperti:
Modul Protein Dan Cara Perhitungan Mutu Protein