Page 13 - Flipbook Ernawati
P. 13

9







                        dialog  yang  diproyeksikan  dalam  pentas  dengan  menggunakan  percakapan  dan
                        action di hadapan para penonton (audience)”.
                             Drama adalah proses lakon sebagai tokoh dalam peran, mencontoh, meniru
                        gerak pembicaraan perseorangan, menggunakan  secara nyata dari perangkat yang
                        dibayangkan, penggunaan pengalaman yang selalu, serta pengetahuan, karakter dan
                        situasi  dalam  lakuan,  dialog,  monolog,  guna  menghindarkan  peristiwa  dan
                        rangkaian  cerita  tertentu  (Emzir,  dkk.  2016:  46).  Selanjutnya  Zainuddin  (2012:
                        102).”drama  adalah  bentuk  karya  sastra  yang  tersusun  atas  unsur  intrinsik  dan
                        ektrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra itu sendiri.
                        Unsur-unsur  inilah  yang  menyebabkan  karya  sastra  hadir  sebagai  karya  sastra,
                        unsur yang secara faktual akan dijumpai jika orang membaca karya satra”.
                             Secara umum,  drama adalah karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog
                        dengan maksud dipertunjukkan oleh aktor atau aktris. Pementasan nasnah drama
                        dikenal dengan istilah teater. Dalam istilah sastra, drama merujuk pada pementasan
                        karena drama memiliki dua unsur utama yakni  naskah dan pementasan  naskah.
                        Drama  merupakan  tiruan  kehidupan  manusia  yang  diproyeksikan  diatas  pentas.
                        Drama adalah bentuk karya sastra yang bertujuan mengabarkan kehidupan dengan
                        menyampaikan pertikaian dan emosi melalui lakuan atau dialog.
                               Pada umumnya, drama mempunyai dua arti, yaitu drama dalam arti luas dan
                        drama dalam arti sempit. Dalam arti luas, drama adalah semua bentuk tontonan
                        yang mengandung cerita yang dipertunjukkan di depan orang banyak. Dalam arti
                        sempit, drama adalah kisah hidup manusia dalam masyarakat yang diproyeksikan
                        ke atas panggung. Dalam pengertian kita sekarang, yang dimaksud drama adalah
                        cerita yang diperagakan di panggung berdasarkan naskah.
                        2.  Memahami unsur-unsur drama
                               Menurut  Nuryanto  (2017:34),  unsur  drama  dibagi  menjadi  dua  unsur,
                        pertama adalah adalah aspek yang membentuk dari dalam karya itu sendiri, yaitu
                        unsur  intrinsik.  Kedua,  aspek  yang  membentuk  drama  dari  luar  karya,  lebih
                        tepatnya aspek-aspek yang mempengaruhi proses penciptaan sebuah karya yaitu
                        unsur eksentrik. Pendapat selanjutnya diungkapkan oleh Waluyo (2001), bahwa
                        “unsur-unsur  drama  yang  perlu  dipahami  secara  terperinci;  plot  atau  kerangka
                        cerita, penokohan dan perwatakan, amanat/pesan pengarang, petunjuk teknis, dan
                        drama sebagai interpretasi  kehidupan”.  Kesimpulannya  adalah  drama terbangun
                        oleh  dua  unsur  sebagai  penunjang  dalam  terciptanya  karya  sastra  yaitu  unsur
                        pembangun dari dalam karya sastra (unsur intrinsik) dan unsur pembangun dari luar
                        karya  sastra  (unsur  ekstrinsik).  Penjelalasan  lebih  rinci  mengenai  unsur-unsur
                        pembangun drama adalah sebagai berikut.
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18